Gawat! Dua Warga Indramayu Suspect Difteri
INDRAMAYU-Dua warga di Kabupaten Indramayu diduga terpapar difteri. Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tengah menunggu instruksi dari pemerintah pusat untuk melakukan Outbreak Response Immunization (ORI). Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, sepanjang tahun ini belum ditemukan kasus difteri positif di Kabupaten Indramayu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr Deden Boni Koswara mengatakan, ada dua warga Indramayu diduga terkena difteri. Warga itu berasal dari Kecamatan Patrol dan Arahan Indramayu masing-masing berusia 5 dan 10 tahun. Kedua bocah itu sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu. “Memang benar ada pasien dicurigai suspect difteri,” kata Deden. Deden menjelaskan, keluhan yang diderita kedua pasien sama. Mereka menderita demam tinggi disertai nyeri tenggorokan dan sakit saat menelan makanan. Selain itu, pasien mengeluhkan sesak nafas. Gejala tersebut mirip dengan gejala penyakit difteri. Deden menambahkan, dua pasien itu sudah ditangani secara apik oleh para petugas kesehatan. “Kami sudah berikan tatalaksana penanganan di RSUD dan tatalaksana surveillance-nya,” tuturnya. Dua terduga difteri tersebut saat ini masih diperiksa kondisi kesehatannya. Untuk itu, Dinas Kesehatan belum bisa memastikan kedua terduga itu positif atau negatif difteri. Hasil pemeriksaan belum rampung dan diperkirakan akan keluar dalam jangka waktu 10 hari. Menurut pemeriksaan terhadap keluarga pasien, imunisasi lengkap telah diberikan kepada putranya tersebut. Saat ini kondisi dua pasien menunjukkan perkembangan positif. Deden menambahkan, di sepanjang tahun ini ada beberapa warga dicurigai terpapar difteri. Namun untungnya sejauh ini hasilnya menunjukkan negatif. Difteri merupakan penyakit yang mudah menular. Oleh sebab itu, sebagai langkah antisipasi petugas kesehatan telah diterjunkan ke rumah pasien untuk melakukan pemantauan. Berkenaan dengan imunisasi atau ORI, kata Deden, Dinas Kesehatan Indramayu masih menunggu instruksi dari pemerintah provinsi dan pusat. Imunisasi merupakan langkah pencegahan agar tidak terpapar difteri. “Difteri dapat dicegah dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan atau Ikatan Dokter Indonesia,” ujar Deden. Ny Lilis, salah seorang warga Indramayu, mengaku khawatir adanya penyakit difteri yang menyerang warga di sejumlah wilayah. Meskipun hingga saat ini belum ada kasus difteri positif di Indramayu, namun ia tetap berharap adanya imunisasi bagi warga. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: