25 Penyandang Disabilitas di Kuningan Ikuti Pelatihan Pangkas Rambut
KUNINGAN-Sebanyak 25 penyandang disabilitas di Kabupaten Kuningan mendapatkan pelatihan kewirausahan pangkas rambut yang digelar Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Kementerian Tenaga Kerja RI di aula Disnakertrans, Kabupaten Kuningan, Selasa (13/2). Mereka yang mengikuti pelatihan adalah para penyandang tuna daksa dan tuna rungu yang tergabung dalam wadah Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Kuningan. Selama empat hari para penyandang disabilitas ini mengikuti pelatihan dengan instruktur dan pemateri dari Jakarta. \"Pesertanya terdiri dari 20 penyandang tuna daksa dan lima tuna rungu mendapatkan pelatihan tentang wirausaha pangkas rambut. Adapun materi pelatihan terdiri dari pemberian motivasi selama dua hari, dilanjutkan praktik dan hari terakhir aksi yaitu kelompok yang terdiri dari lima orang merumuskan perencanaan usaha,\" ujar Kabid Penyelengaraan dan Pemberdayaan BBPP Yon Hendri kepada Radar. Dijelaskan Yon, kegiatan pelatihan untuk kaum disabilitas ini merupakan salah satu program Kementerian Tenaga Kerja dalam rangka meningkatkan keberfungsian para penyandang cacat agar semakin percaya diri dan diharapkan dapat mandiri dalam menjalani kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Menurut dia, setiap warga negara baik yang normal maupun mempunyai keterbatasan fisik mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan berpenghasilan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Melalui pelatihan ini, pihaknya ingin memberikan bekal keterampilan kepada para penyandang disabilitas di bidang pangkas rambut untuk kemudian dikembangkan sebagai modal usaha untuk kehidupannya. \"Sudah saatnya para penyandang disabilitas ini bangkit menghasilkan karya dan berpenghasilan seperti masyarakat normal lainnya. Karena kami yakin, dari keterbatasan mereka ada kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang normal yang bisa menjadi modal untuk berkarya dan diakui oleh lingkungan sekitarnya,\" ujar Yon didampingi Ketua PPID Jawa Barat Norman Yulian. Pelatihan tersebut, kata Yon, sengaja diawali dengan pemberian motivasi untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan tekad yang kuat para penyandang disabilitas tersebut untuk mau mandiri dan bersaing dengan dunia luar. Karena, kata dia, keterbatasan fisik banyak membuat para penyandang disabilitas merasa minder dan mengucilkan diri sehingga potensi mereka banyak yang tidak tersalurkan. \"Tema pelatihan ini adalah ‘Hari ini Harus Lebih Baik dari Hari Kemarin’. Kami ingin mengajak para penyandang disabilitas ini percaya diri dengan kemampuannya dan mau bangkit dari hanya berpangku tangan menggantungkan hidup kepada orang lain menuju masa depan lebih baik,\" ucapnya. Sementara itu, Ketua PPDI Jawa Barat Norman Yulian menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan pelatihan yang diadakan BBPP Kementerian Tenaga Kerja ini sebagai dukungan untuk para penyandang disabilitas mendapatkan keterampilan sebagai modal mereka mendapatkan penghidupan layaknya orang normal. Norman berharap, kegiatan pelatihan ini bisa berlanjut dan menjangkau lebih banyak penyandang disabilitas di seluruh wilayah Jawa Barat untuk mendapatkan pelatihan sesuai bakat dan minatnya. \"Kegiatan pelatihan untuk para penyandang disabilitas di Kuningan ini adalah yang kedua kali digelar di Jawa Barat setelah Bandung. Kami bekerja sama dengan BBPP Kemenaker telah berencana menggelar kegiatan ini secara bertahap menjangkau semua daerah di Jawa Barat secara bergantian, yang terdekat adalah Garut,\" ujar Norman. Usai pemberian pelatihan ini, Norman berharap kemudian bisa ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan khususnya Dinas Sosial untuk memberikan pendampingan kepada para peserta untuk bisa mewujudkan keinginan mereka membuka usaha. Bisa dalam bentuk pemberian modal ataupun dukungan sarana dan prasarana usaha sehingga ilmu yang mereka dapat ini bisa tersalurkan dan target mereka berpenghasilan bisa tercapai. \"Dari PPID pun akan terus memberikan pendampingan kepada para penyandang disabilitas ini sehingga mereka bisa menjalankan usahanya. Mudah-mudahan dari pemerintah daerah bisa memberikan bantuan modal atau lainnya, yang tentu akan sangat kami apresiasi,\" ujar Norman. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: