Tim Sergap TNI Pantau Panen Padi Petani di Jatiwangi
MAJALENGKA-Tim serapan gabah (sergap) Mabes TNI Angkatan Darat blusukan ke blok Pejaten Desa Andir Kecamatan Jatiwangi, Rabu (14/2). Tim sergap dipimpin Kolonel Inf Eddy Siahaan didampingi Kolonel Kav Hilman, dan Kolonel Arh Dodo Irmanto. Mereka didaulat melakukan panen secara simbolis. Mereka juga didampingi Dandim 0617/Majalengka Letkol Arm Novi Herdian, Kadis Pertanian Wawan Suwandi, Camat Jatiwangi Maman Komarudin, Danramil 1712/Jatiwangi Kapt Arh Winarno, Kuwu Andir H Uung, dan Ketua Gapoktan Andir H Udin. Kolonel Inf Eddy Siahaan menyatakan harus ada keseimbangan antara percepatan tanam dengan hasil panen, dan merupakan kewajiban Bulog untuk menampung hasil panen dari petani. Para petani juga diimbau melapor ke Babinsa, apabila sudah panen dan hendak menjual hasil panen ke Bulog. “Selain itu Mitra Bulog juga diharapkan menjual hasil panen petani ke Bulog, ini untuk menjaga stok apabila ada bencana dan peningkatan harga di pasaran. Disini kewenangan Bulog untuk melaksanakan operasi pasar,” ungkapnya kepada Radar. Dia juga menegaskan, ketahanan pangan merupakan salah satu kondisi yang sangat menentukan bagi stabilitas kondisi wilayah saat ini. Apabila ketahanan pangan tidak pada kondisi yang baik, bisa dipastikan akan berpengaruh pada stabilitas ketahanan-ketahanan yang lainnya. Kadis Pertanian Majalengka Wawan Suwandi menambahkan, serapan hasil panen dari petani dari tahun ke tahun meningkat. Ini juga ditunjang produksi petani yang menanam padi setahun tiga kali. Apalagi ada jaminan dari Bulog, berapapun hasil panen akan dibeli. Kasi Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Cirebon Dadang Undana sangat mengapresiasi langkah TNI mengawasi penyerapan gabah petani. Apalagi beras merupakan salah satu kebutuhan utama yang dapat menunjang ketahanan pangan. “Kewajiban Bulog menyerap atau membeli hasil panen petani berapapun dan dalam kondisi apapun. Pasalnya kita mempunyai tugas untuk menyediakan stok beras secara nasional. Bisa untuk program rastra, bantuan kemanusiaan maupun operasi pasar,” ucapnya. Sementara Ketua Gapoktan H Udin memaparkan, hasil panen di wilayahnya satu hektare sudah mencapai 8,3 ton. Sedangkan harga gabah sekarang berkisar Rp600 ribu per kuintal. “Kita berharap panen yang di atas rata-rata per hectare ini bisa dipertahankan. Lebih dari itu, hasilnya bisa dijual ke pasaran atau ke Bulog langsung,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: