Terima Kasih Benteng Tangguh

Terima Kasih Benteng Tangguh

SEVILLE – Manchester United dan AS Roma sama-sama gagal meraih kemenangan dalam leg pertama 16 besar Liga Champions kemarin dini hari WIB (22/2). United bermain dengan skor kacamata (0-0) di kandang Sevilla, Ramon Sanchez Pizjuan. Adapun Roma malah takluk 1-2 oleh Shakhtar Donetsk di Metalist Stadium, Kharkiv. Meski begitu, hasil tersebut tidak bisa dikatakan buruk. Sebab, United dan Roma bisa mendapatkan hasil yang lebih buruk seandainya tidak memiliki benteng tangguh. Ya, performa gemilang ditunjukkan David de Gea (United) dan Alisson Becker (Roma) di bawah mistar gawang masing-masing. De Gea misalnya. Berdasar statistik Opta, kiper nomor satu Timnas Spanyol itu melakukan delapan kali penyelamatan selama 90 menit. ”Saya merayakannya (setiap penyelamatan De Gea, red) selayaknya sebuah gol bagi United. Sebab, hal itulah yang bisa menyelamatkan United,” puji Rio Ferdinand, mantan bek United yang juga pundit BT Sport. Delapan penyelamatan itu adalah rekor terbanyak dalam satu laga di Liga Champions. Bersanding dengan rekor kiper legendaris United Edwin van der Sar kala final Liga Champions 2010–2011. Di Liga Champions musim ini, De Gea juga masih menahbiskan diri sebagai penjaga gawang dengan persentase penyelamatan terbanyak (94,7 persen). Jauh di atas Tolga Zengin (Besiktas/90,9 persen) atau Marc-Andre ter Stegen (Barcelona/87,5 persen). Penyelamatan De Gea musim ini pun sudah menembus lebih dari 100 kali (tepatnya 105 kali). Kurang sepuluh penyelamatan lagi, kiper dengan rambut top knot (kucir bagian atas) tersebut bakal menyamai rekor jumlah penyelamatan terbanyaknya dalam semusim pada 2013–2014. Penyelamatan terbaik De Gea kemarin terjadi saat mengeblok heading striker Sevilla Luis Muriel di pengujung babak pertama. Sundulan dari jarak 5,6 meter dan berkecepatan 48 kilometer per jam itu dihalau De Gea dalam waktu 0,26 detik. ”Penyelamatan terhebat dari kiper yang pernah saya hadapi,” ucap Muriel kepada Marca. Berbeda dengan De Gea yang mengakhiri laga dengan clean sheet, Alisson dipaksa dua kali memungut bola dari dalam gawangnya saat menghadapi Shakhtar. Padahal, portiere 25 tahun itu sukses mengeblok enam tembakan tepat sasaran lainnya. Terlepas dari itu, musim ini sudah menjadi musim yang luar biasa bagi dia. Kepergian Wojciech Szczesny ke Juventus membuat dia naik pangkat menjadi kiper nomor satu Giallorossi. Bahkan, pelatih Timnas Brasil Tite lebih memercayainya sebagai kiper utama Selecao jika dibandingkan dengan Ederson Moraes, penjaga gawang termahal dunia milik Manchester City. ”Dia (Lionel) Messi-nya kiper atau bahkan Pele di nomor satu,” kata kiper legendaris Timnas Brasil Claudio Taffarel di Top Channel. Sepanjang berkostum Selecao, Becker mengoleksi 13 clean sheet dari 22 caps sejak 14 Oktober 2015. Moraes? Dia baru satu kali main saat menghadapi Cile dalam laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol pada 11 Oktober 2017. (ren/c11/dns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: