Pergerakan Tanah Terus Terjadi, 3.000 Warga Pinara dan Jabranti Mengungsi

Pergerakan Tanah Terus Terjadi, 3.000 Warga Pinara dan Jabranti Mengungsi

KUNINGAN-Musibah pergerakkan tanah dan longsor masih terjadi di Desa Pinara, Kecamatan Ciniru, dan Desa Jabranti, Kecamatan Karangkancana. Akibatnya, sekitar 3.000 warga di dua desa tersebut harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan, pergerakan tanah di Desa Pinara meliputi tiga dusun yaitu Dusun Babakan, Cihanjuang dan Cijoho. Ratusan rumah mengalami kerusakan, seperti retak pada bagian tembok dan lantai. Sehingga sangat berisiko runtuh dan membahayakan penghuninya. \"Pergerakan tanah pertama terjadi pada Rabu (21/2) lalu namun tidak terlalu parah sehingga warga masih tenang. Pergerakan tanah terparah terjadi selama dua hari terakhir, yaitu Jumat siang dan Sabtu dini hari. Sehingga mengharuskan seluruh warga Desa Pinara mengungsi ke tempat yang lebih aman,\" ujar Agus. Dijelaskan Agus, proses evakuasi warga sebenarnya sudah terjadi sejak Jumat sore dengan cara menyeberangi sungai. Namun karena terkendala cuaca yang menyebabkan volume air sungai meningkat dan berarus  deras menyebabkan proses evakuasi dihentikan. \"Hari ini (kemarin, red) proses evakuasi dilanjutkan, namun masih sementara di lima titik pengungsian, yaitu sebagian di Lapang Benang, Datar Cijoho, Dusun Ciporang, SD Inpres dan Gedung Desa Cijemit. Selanjutnya para pengungsi akan ditempatkan di Gedung PGRI dan Aula Kecamatan Ciniru,\" ujar Agus. Agus mengatakan, atas hal tersebut pihaknya pun telah melakukan upaya tanggap darurat dengan menyediakan sejumlah logistik yang dibutuhkan seperti matras, selimut dan peralatan mandi. Selain itu telah dipasang tenda pengungsi, pendistribusian air bersih, bak penampungan portabel dan tenaga kesehatan. Selain di Desa Pinara, kata Agus, pergerakan tanah dan longsor hingga mengharuskan evakuasi warga adalah di Desa Jabranti, Kecamatan Karangkancana. Tercatat ada 1.312 warga sudah mengungsi ke Posko Gunungjawa dan Banjarkedaton serta beberapa desa lainnya. Atas hal tersebut, kata Agus pihaknya pun telah melakukan tindakan serupa seperti di Ciniru dan tengah dalam pantauan tim BPBD serta aparat dari TNI, Polri dan kecamatan setempat. \"Kami terus memantau perkembangan dan situasi daerah bencana tersebut untuk antisipasi dan mengevakuasi warga sebelum bencana lebih besar. Namun kita semua berharap bencana besar tersebut tidak sampai terjadi,\" ujar Agus. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: