Kartunis Jepang Onan Hiroshi Lecehkan Presiden dan Umat Islam Indonesia

Kartunis Jepang Onan Hiroshi Lecehkan Presiden dan Umat Islam Indonesia

JAKARTA-Karya kartunis asal Jepang, Onan Hiroshi, yang menghina masyarakat Indonesia ternyata bukan kali ini saja. Sebelum kartun Presiden Jokowi yang digambarkan sebagai pengemis terkait kereta cepat, Onan Hiroshi juga pernah menyoroti aksi besar-besaran masyarakat Indonesia menolak perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. Dalam karikaturnya yang disebar lewat kicauan di akun Twitter @hiroshionan, terlihat foto unjuk rasa remaja yang menolak perilaku LGBT di bilangan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Onan menyamakan penolakan terhadap LGBT itu dengan aksi kelompok Ku Klux Klan (KKK). KKK untuk diketahui merupakan gerakan di Amerika Serikat yang mengagungkan supremasi kulit putih dan menolak kaum kulit hitam. \"\"Ketua Fraksi PPP MPR, Arwani Thomafi mengkritik karikatur Onan tersebut melecehkan aspirasi masyarakat Islam Indonesia. Menyamakan aksi demonstrasi anti LGBT dengan demo anti kulit hitam yang bernuansa rasis di Amerika dinilainya sebagai analogi yang tidak tepat. Arwani menegaskan, sikap anti LGBT bukanlah sikap rasis. Namun sikap ini didasari oleh kaedah agama, kaedah kesusilaan dan kaedah hukum. “Tampak Hiroshi tidak melakukan riset yang mendalam dan mencerminkan kualitas produk seni dan jurnalistik yang sangat rendah,” kecam anggota Komisi I DPR. Arwani pun mengingatkan, kebebasan menyampaikan pendapat dan pikiran seseorang diakui dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia (DUHAM) sebagaimana tertuang di Pasal 19-20 DUHAM. Namun, di deklarasi yang sama yakni di Pasal 29 ayat (2) DUHAM, kebebasan seseorang dibatasi dengan penghormatan terhadap hak-hak pihak lainnya. Atas nama DUHAM tersebut, menurut dia, sebaiknya Hiroshi meminta maaf atas karya seni jurnalistiknya yang fakir riset dan data itu. “Kami mendorong pemerintah RI untuk melakukan nota protes atas karikatur Horashi yang telah membuat pembingkaian (framing) yang offside tentang aksi penolakan LGBT, termasuk kebijakan Presiden Jokowi di tanah air,” pintanya. (rm/ysp/pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: