TNI Bangun Jembatan Darurat di Desa Gemulunglebak

TNI Bangun Jembatan Darurat di Desa Gemulunglebak

CIREBON-Ambruknya jembatan Cikaroya di Desa Gemulunglebak, Kecamatan Greged membuat aktivitas warga terganggu. Saat ini, untuk sampai ke sisi seberang jembatan, warga harus memutar sangat jauh hingga lebih dari lima kilometer. Mashadi (35) warga sekitar saat ditemui Radar mengatakan, jembatan yang ambruk tersebut sudah berdiri sejak 1983 dan merupakan akses utama, karena berada di jalan milik kabupaten. \"Yang lewat setiap hari di jembatan Cikaroya banyak sekali. Ketika akses ini putus, otomatis banyak yang terganggu,\" ujarnya kepada Radar. Dijelaskan Mashadi, ia sudah beberapa kali melihat ada petugas melakukan survei dan pengukuran, namun jembatan tersebut tidak jelas kapan segera diperbaiki. \"Sudah sering banyak yang datang. Diukur, difoto, tapi tetap saja tidak dilakukan perbaikan. Padahal kondisinya sudah kritis. Sebelum ambruk pun akses untuk mobil sudah ditutup, jembatan hanya boleh dilintasi oleh pejalan kaki daan kendaraan roda dua saja,\" imbuhnya. Sementara itu, Camat Greged Ikin Asikin SSos kepada Radar mengatakan, untuk langkah pertama, saat ini telah dibangun jembatan darurat untuk membantu aktivitas masyarakat. Warga sekitar menurut Camat, akhirnya bahu-membahu membangun jembatan darurat sebagai akses penghubung sementara, dibantu pihak TNI. \"Jembatan darurat ini letaknya tidak begitu jauh dari jembatan yang putus. Tapi belum bisa dilalui oleh kendaraan. Sekarang hanya untuk pejalan kaki, terutama untuk anak-anak yaang berangkat ke sekolah,\" tuturnya. Ikin sendiri belum bisa memastikan kapan jembatan tersebut akan dibangun secara permanen, namun menurutnya sudah ada pernyataan dari PUPR akan segera membangun jembatan tersebut secara permanen. \"Kapan dibangun permanennya saya belum tahu, tapi kata PUPR segera. Termasuk apakah letak jembatan akan dibangun di lokasi yang lama atau yang baru, kita masih tunggu perkembangan,\" jelasnya. Namun demikian, Ikin berpesan agar warga tidak memaksakan melintas di jembatan darurat tersebut jika kondisi Sungai Cikanci sedang meluap karena bisa membahayakan. Dari pantuan Radar, sejak pagi hari kemarin, warga sudah mulai membangun jembatan darurat dari bambu dan pohon kelapa. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: