5 Hari Ahmad Rifai Hanyut Belum Ditemukan, Keluarganya Gelar Ritual Khusus

5 Hari Ahmad Rifai Hanyut Belum Ditemukan, Keluarganya Gelar Ritual Khusus

CIREBON – Duka masih menggelayuti keluarga Ahmad Rifai (20). Hingga saat ini sudah enam hari sejak hanyut di Sungai Cipager Rabu (21/2) lalu, korban masih belum juga ditemukan. Keluarga sudah melakukan berbagai usaha. Mulai dari pecarian, menggelar tahlilan dan bertanya kepada kiai serta orang pintar. Bahkan kemarin, setelah lima hari belum ditemukan, keluarga melakukan ritual menghanyutkan pakaian milik korban ke suangai. Dengan harapan, bisa menjadi perantara korban ditemukan. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang ramai warga dan petugas yang menyisir, kemarin di sepanjang Sungai Cipager/Gesik hanya ada sejumlah warga dan keluarga. Sementara pencarian yang dilakukan petugas dihentikan sementara oleh pihak keluarga korban. Mereka tengah melakukan ritual, berupa menghanyutkan pakaian milik korban selama hidupnya. Lokasinya tepat di mana saat korban beserta rekan-rekannya menyeburkan diri. “Ini kepercayaan warga di sini. Jika ada yang terbawa arus sungai dan belum ditemukan, sebagai keluarganya melakukan ritual ini. Sebelum menghanyutkan pakaian, saya dan rekan-rekannya melakukan wudu lalu azan di sungai ini,“ papar Neneng (53). Neneng berharap, dengan cara begitu, putra ketiga dari enam bersaudara tersebut dapat segera ditemukan dan dikebumikan. “Saya dan keluarga lainnya terus berupaya. Salah satunya melakukan ritual ini. Sebelumnya juga kita meminta petunjuk ke beberapa kiai. Akan tetapi sampai detik ini belum menemukan titik terang, “ katanya. Disinggung tidak ada petugas yang melakukan pencarian, Neneng mengatakan sudah dihentikan. Hasil musyawarah keluarga meminta kepada petugas untuk dihentikan. “Saya yang minta untuk dihentikan sementara, karena saya pribadi kasihan kepada petugas dan warga sekitar. Setiap hari pencarian dilakukan hingga malam. Padahal warga masih banyak kesibukan lain,“ ujarnya. Lia Febriani (18), adik kandung korban menambahkan, kakaknya Ahmad Rifai sebelumnya tidak pernah melakukan hal itu (mandi dengan cara meloncat ke sungai). Yang dilakukan korban karena ikut teman-temanya yang menceburkan diri ke sungai. “Sebelumnya sih tidak pernah melakukan itu. Mungkin karena ikut-ikutan dan tidak terbiasa, sehingga kakak saya terbawa arus,“ katanya. Kapolsek Kedawung AKP Tutu Mulyana membenarkan pencarian korban yang hanyut diberhentikan sementara. “Karena permintaan dari keluarga korban sendiri, bukan petugas yang meminta,“ tandasnya. Dberitakan sebelumnya, Rabu sore (21/2), sekitar pukul 17.00 WIB, Ahmad Rifai bersama rekan-rekannya mandi di sungai dengan melompat dari jembatan yang terletak di dekat masjid. Derasnya arus sungai akibat hujan yang mengguyur dalam beberapa hari ini menyeret korban dan rekan-rekannya. Malang bagi Ahmad. Meski sudah berupaya untuk menepi, tapi dia kembali terseret arus sungai karena kehabisan tenaga. ”Anak-anak lain pada ketolong warga, ada juga yang nyangkut di pohon. Saya cari anak saya tidak ketemu. Kata temannya sudah mendarat, tapi karena kelelahan tidak sempat pegang bambu. Jadi terbawa arus,” cerita Sofyanudin, ayah korban. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: