Latih Petani Padi Premium dan Pembudidaya Ikan Lele Indramayu

Latih Petani Padi Premium dan Pembudidaya Ikan Lele Indramayu

Kabupaten Indramayu dikenal sebagai sentra produsen beras nasional. Dari beragam jenis beras yang diproduksi, salah satu yang paling diminati adalah beras premium. Karena itu, pembudidayaan padi premium mendapat perhatian khusus Kementerian BUMN dengan melakukan berbagai aktivitas pembinaan. Sri Wahyu Ningsih, Cirebon PRODUK beras dari daerah Indramayu tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan pokok secara swadaya, tetapi juga telah memasuki daerah lain, terutama DKI Jakarta. Setiap minggu puluhan ton beras dikirim dari daerah Indramayu ke pusat perdagangan beras terbesar di Indonesia yaitu Pasar Induk Cipinang, Jakarta. Dari beragam jenis dan kualitas beras yang dihasilkan, beras premium memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan pada umumnya. Karena itu, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sebagai salah satu BUMN, terjun langsung melakukan pembinaan terhadap petani. Para petani yang tergabung dalam Koperasi Malai Padi menjadi mitra binaan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero). Mereka mendapat pembiayaan dalam memproduksi beras premium. Selain itu, para petani juga diberi pelatihan manajemen usaha tani, Selasa (27/2). Pembinaan dilakukan Sutatan dari Kelompok Tani Nasional Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu dan Deni Pakhrudin, wakil kepala Bulog Sub Divre Indramayu. Corporate Secratary PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Novis Asria mengatakan, berkomitmen untuk terus meningkatkan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Tujuannya agar semakin banyak pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang bisa dikembangkan. “Kami ingin para mitra binaan ini menjadi pelopor bagi kemajuan ekonomi di daerah dan menjadi contoh bagi pelau UMK lainnya,” kata Novis. Bersamaan dengan itu, berlangsung pula pelatihan bagi mitra binaan lain, yaitu para pembudidaya ikan lele. Budi daya ikan lele juga sudah lama dikembangkan di daerah tersebut. Hasilnya, tidak hanya dipasarkan di Kabupaten Indramayu, tetapi juga dikirim ke kota-kota besar di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Pemasaran melibatkan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. Koordinator Penyuluh Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Sri Bungsuwati, menyampaikan materi mengenai pola budidaya sistem bioflok. Yaitu suatu pola budidaya yang lebih intensif dengan produktivitas yang lebih tinggi. Dana yang disalurkan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) untuk dua jenis usaha tersebut sejumlah Rp 490 juta. Keterlibatan PT Reasuransi dalam mengembangkan dua jenis usaha tersebut diharapkan mampu menjadikan mitra binaan sebagai pengusaha yang unggul, sekaligus menjadikan komoditas beras premium dan ikan lele sebagai produk unggulan dari Kabupaten Indramayu. Kegiatan pelatihan tersebut difasilitasi PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Keterlibatan PT PNM dalam kegiatan ini dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan PKBL sebagai implementasi dari program Sinergi BUMN. Sebab, PT PNM merupakan BUMN dengan fokus kegiatan pada pembinaaan dan pemberdayaan UMKM. Baik melalui pembiayaan maupun jasa manajemen atau capacity building. Pimpinan PNM Cabang Indramayu Nanang Komarudin menjelaskan, kerja sama antara kedua BUMN ini merupakan kelanjutan dari beberapa kerja sama serupa yang telah dilakukan dalam pengembangan UMK di berbagai daerah. Hal itu sebagai wujud sinergi BUMN yang sekarang sedang digalakkan. Dengan keterlibatan BUMN, diharapkan program ini bisa terlaksana dengan baik yang akhirnya bisa memberikan manfaat begi semua pihak. “Kami membantu dalam menyiapkan calon mitra binaan, melakukan analisis kelayakkan, melakukan pelatihan, dan pendampingan agar pembiayaan yang telah disalurkan benar-benar dimanfaatkan untuk usaha dan bisa dikembalikan tepat waktu,” kata Nanang. (*/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: