Soal Kebijakan Beras Impor, Mendag Jamin Tidak Rugikan Petani

Soal Kebijakan Beras Impor, Mendag Jamin Tidak Rugikan Petani

CIREBON - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan, kebijakan impor beras tidak merugikan petani. Karena dia menjamin, Bulog tetap akan menyerap gabah petani saat masa panen tiba. \"Petani tidak akan pernah dirugikan (adanya impor beras),\" kata Enggar di sela-sela kunjungan kerjanya ke Indramayu, dan Kota/Kabupaten Cirebon, tadi malam (28/2). Di sela kunjungannya ke Cirebon, Enggar menyempatkan diri ke Graha Pena Radar Cirebon. Enggar berdiskusi bersama CEO Radar Cirebon Group Yanto S Utomo serta para general manajer dan pemimpin redaksi Radar Cirebon Group wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Dalam diskusi, Enggar memaparkan terkait kondisi stok beras saat ini. Menurutnya, beras impor sudah masuk ke Gudang Bulog di Kelapa Gading, sekitar 261 ribu ton dari total impor sebesar 500 ribu ton. Menurut Enggar, beras impor hanya untuk buffer stock (stok cadangan) dan operasi pasar ketika harga beras masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET). Sehingga dia pastikan, tidak akan merugikan petani. \"Intinya, apa yang menjadi komitmen saya untuk melakukan berbagai langkah itu untuk masyarakat, karena kepentingan masyarakat adalah yang utama,\" ujarnya. Dari kunjungan ke Gudang Bulog Singakerta Indramayu, Enggar bercerita bahwa kondisinya nyaris dalam keadaan kosong. Hanya ada 9 ribu ton beras dari yang seharusnya 21.000 ton. Sehingga, tidak bisa melakukan operasi pasar lagi. Menurutnya, hal itu jelas ironis, gudang Bulog sampai kosong. \"Padahal Indramayu adalah lumbung padi Provinsi Jabar, bahkan nasional,\" jelasnya. Tak hanya itu, Enggar juga memaparkan terkait analisis stok dan harga beras. Stok awal 2017 sebesar 1,7 juta ton yang semakin berkurang sampai dengan akhir Oktober 2017 yaitu sebesar 1.363.883 ton. Kemudian stok beras Bulog per Desember 2017 sebesar 959.263 ton dan pada 8 Januari 2018 tinggal sebesar 929.595 ton yang berada di bawah stok aman 1-1,5 juta ton. Itu menunjukkan pasokan beras nasional memang tidak cukup aman untuk cadangan sebesar 1,2 juta ton. Untuk menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen, Kemendag menugaskan Bulog untuk melakukan operasi pasar yang diperluas secara masif ke pasar-pasar tradisional di 68 sub drive di 114 pasar. Operasi pasar dikawal tim Kemendag dan Satgas Pangan. Total penyaluran operasi pasar sampai dengan 8 Januari 2018 sebesar 95.602 ton dan sampai dengan 7 Februari 2018 telah mencapai 237.349,63 ton. Dengan operasi pasar diharapkan bisa menahan kenaikan harga beras tidak menjadi tinggi. Terkait kondisi beras Bulog yang terkesan kurang baik kualitasnya, Enggar menyampaikan bahwa hal itu karena Bulog dipaksa pemerintah untuk membeli gabah dengan kadar air hingga 50 persen. “Tapi kita terus minta itu agar layak konsumsi, kita lakukan reprocessing untuk meningkatkan mutu,\" terangnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: