Dosen TAW Masuk Tim Inti TFMCA

Dosen TAW Masuk Tim Inti TFMCA

MAJALENGKA-Penyidik Polres Majalengka kini fokus memroses dosen berinisial TAW. Langkah yang segera ditempuh adalah mengumpulkan saksi-saksi ahli untuk melengkapi berkas pemeriksaan. Para saksi itu terdiri dari ahli bahasa, ahli pidana serta ahli informasi dan teknologi (ITE) dari Kementerian Kominfo. “Hal itu (keterangan para saksi ahli, red) yang saat ini kita butuhkan dan persiapkan untuk membuktikan kasus penyebarluasan berita hoax. Peristiwa curas yang menyebabkan meninggalnya Pak Bahro, lalu dibuat menjadi hoax,” terang Kapolres Majalengka AKBP Noviana Tursanurohmad SIk MSi. Sementara Kadiskominfo Majalengka Drs Maman Sutiman mengatakan pihaknya siap menghadirkan saksi ahli bila dibutuhkan oleh kepolisian. \"Informasi hoax kini memang sering meresahkan masyarakat. Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih mengkaji lagi informasi yang mereka dapatkan. Utamanya informasi yang beredar lewat sosial media atau pesan berantai,\" ujarnya. Terpisah, salah satu Cabup Majalengka Maman Imanulhaq ikut mengomentari kasus ini. Dia mengatakan saat ini semua pihak harus terus menerus memerangi hoax. “Orang-orang  baik jangan diam. Media sosial adalah medan pertempuran untuk melawan para penjahat, penyebar berita bohong dan penyebar fitnah,” ujarnya. Kang Maman -sapaan akrab Maman Imanulhaq- menuturkan, hoax yang berisi fitnah dan hasutan adalah persoalan serius yang harus direspons secara serius pula. “Kalau kita diam, hoax bisa menjadi masalah besar yang bisa membahayakan keutuhan NKRI,\" katanya kepada Radar. Terkait penyebar hoax mengenai terbunuhnya seorang muazin di Cikijing, dia menduga pelaku punya motif untuk mengadu domba umat dan menciptakan keresahan. “Dan itu tentu sangat berbahaya. Saya mengapresiasi kinerja aparat kepolisian yang dengan cepat menangkap pelaku,” jelasnya. Ketua Lembaga Dakwah PBNU itu juga meminta pengguna media sosial agar lebih kristis jika mendapat informasi dari manapun. “Jangan gampang percaya. lakukan check and recheck sebelum ikut-ikutan menyebarkan sebuah berita,” pungkasnya. (bae/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: