Bencana di Kuningan, Tercatat Sudah 6.500 Warga Mengungsi

Bencana di Kuningan, Tercatat Sudah 6.500 Warga Mengungsi

KUNINGAN-Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan mencatat jumlah pengungsi korban bencana tanah longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di banyak daerah sudah mencapai 6.500 jiwa lebih. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan, catatan sementara BPBD saat ini bencana tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di 12 desa di tujuh kecamatan dengan jumlah keseluruhan pengungsi sebanyak 5.034 jiwa. Yaitu Desa Margacina dan Jabranti di Kecamatan Karangkancana, Desa Pinara, Gunungmanik dan Longkewang di Kecamatan Ciniru, Desa Sindangjawa dan Margabakti di Kecamatan Kadugede, Desa Cipakem di Kecamatan Maleber, Desa Randusari di Kecamatan Cibeureum, Desa Situgede Kecamatan Subang dan Desa Bunigeulis Kecamatan Hantara. \"Terbaru kami mendapat informasi pergerakan tanah juga terjadi di Desa Pamupukan, Kecamatan Ciniru, dengan jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan. Bisa jadi jumlah warganya cukup banyak, sehingga jika ditotal jumlah pengungsi saat ini bisa mencapai 6.500 jiwa,\" ujar Agus. \"\"Agus mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan BPBD Kabupaten Kuningan dalam hal tindakan kedaruratan bencana salah satunya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Selain itu meminta bantuan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian terhadap kondisi tanah di lokasi bencana. \"Sejak hari pertama terjadi bencana, tim PVMBG sudah turun ke lokasi dan melakukan kajian di setiap lokasi bencana. Kami masih menunggu hasil kajian tim ini, mungkin dalam waktu satu minggu ke depan baru bisa didapat hasilnya daerah mana saja yang harus direlokasi dan yang masih bisa dilakukan perbaikan-perbaikan,\" ujar Agus. Namun demikian, Agus menerangkan, kondisi cuaca saat ini yang masih musim hujan perlu diwaspadai seluruh masyarakat di Kabupaten Kuningan. Berdasarkan informasi BMKG, kata Agus, prediksi musim hujan dengan curah hujan sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir Maret ini sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan sekitar aliran sungai. \"Sebenarnya bencana alam hampir terjadi di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Kuningan. Namun karena keterbatasan personel, tidak semua bencana tertangani. Bukan berarti kami mengabaikan bencana yang kecil, karena keterbatasan personel, maka kami tengah fokus untuk menangani bencana yang skalanya cukup besar dan dampaknya terhadap keselamatan warganya,\" ujar Agus. Seperti diketahui, kata Agus, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah menetapkan status darurat bencana dan menugaskan seluruh SKPD untuk turun ke lokasi dan melakukan pendataan segala kebutuhan masyarakat korban bencana. Pihak BPBD pun telah berkoordinasi dengan banyak pihak termasuk BPBD provinsi dan BPNP pusat untuk pemenuhan kebutuhan logistik para korban bencana dan pengungsian. \"Untuk saat ini kami fokus pada penanganan darurat bencana dalam hal evakuasi warga dan juga logistik. Untuk penanganan pasca bencana, masih dalam pembahasan Pemerintah Kabupaten Kuningan, dan mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk solusinya,\" pungkas Agus. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: