Penataan PKL Bima Tidak Tuntas, Satpol PP Tak Berani Menindak Pedagang

Penataan PKL Bima Tidak Tuntas, Satpol PP Tak Berani Menindak Pedagang

CIREBON- Hampir satu bulan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan olahraga Stadion Bima menempati kawasan selter yang dibangun Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM). Sejauh ini pedagang mengeluhkan berkurangnya omzet jualan yang membuat mereka kembali membuka lapak-lapak lesahan. Selain pedagang yang tertampung di selter, lapak-lapak PKL juga masih banyak ditemukan. Terutama PKL yang tidak masuk pendataan untuk menempati area relokasi. Rupanya kondisi ini membuat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penertiban.  “Mereka masih jualan karena menunggu ada selter lagi atau nggak. Jadi mereka ini yang tidak kebagian,” ujar Kepala Seksi Ketertiban Umum Satpol PP,  Asep Kurnia. Ia juga membantah kabar bermunculannya pedagang baru. Dari hasil pantauan yang dilakukan Satpol PP, dipastikan mereka adalah PKL lama. Kondisi in yang membuat Satpol PP serba salah. Sebelum ada area untuk penataan, penertiban pun tidak bisa dilakukan. \"Mereka itu pedagang lama yang belum terakomodir disperindag,” katanya. Asep memastikan kawasan Bima bersih dari PKL pendatang baru. Kalaupun ada, petugas akan segera menertibkan agar lapak lama yang ditinggal tidak diganti oleh pedagang baru. Mereka yang sudah masuk ke selter juga mengkhawatirkan kemunculan PKL baru. Hal ini menjadi fokus Satpol PP untuk mengawasai dan menertibkan pendatang yang baru. “Kalau ada langsung kita angkut,” tandasnya. Patroli rutin juga sudah berjalan. Hal itu tidak hanya berlaku di kawasan Bima. Lokasi-lokasi yang sudah ditertibkan seperti Jl Sudarsono, Jl Cipto Mangunkusumo, Jl Siliwangi (Pasar Kramat) dan Jl Pemuda merupakan titik pantau Satpol PP. Sebelumnya, Kepala Satpol PP Andi Armawan juga mengungkapkan hal serupa. Penindakan terhadap PKL baru juga sudah dilakukan terutama mereka yang menggunakan gerobak. Seperti penertiban di Jl Cipto Mk bulan lalu. Kehadiran Transmart menjadi stimulus untuk bermunculanya pedagang baru yang menggunakan trotoar. Sementara itu, salah satu pedagang yang sudah berjualan lebih dari 13 tahun di kawasan Bima, Ida (43) mempertanyakan pendataan yang dilakukan disdagkop-UKM. Sebagai warga kota, ia sangat berharap bisa mendapat tempat di selter. Rupanya ia malah luput dari pendataan yang dilakukan sebelum penertiban untuk keperluan Pekan Olahraga Nasional (PON). \"Waktu di sini masih sepi sekali saya udah jualan duluan. Setahu saya yang kedata itu banyak dari pedagang bekas PON kemarin,\" katanya. Pantauan Radar, kawasan Bima masih dijejali banyak pedagang kaki lima. Mulai dari yang bergerobak sampai yang membuka lapak lesehan. Meski lapak semi permanen saat ini jumlahnya jauh berkurang. Penataan PKL di kawasan ini terlihat tidak tuntas. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: