Coppa Italia, Milan vs Juventus (Bukan) Final Ideal

Coppa Italia, Milan vs Juventus (Bukan) Final Ideal

ROMA – Bila menilik performa sepanjang musim, seharusnya Lazio yang lebih \"berhak\" ke final Coppa Italia menantang Juventus. Hanya saja, tim polesan Simone Inzaghi itu kalah di tangan tim yang baru bangun dari tidur panjang dengan pelatih anyar Gennaro Gattuso, AC Milan. Uniknya, melajunya Juve dan Milan ke partai puncak yang digeber 9 Mei di Olimpico disertai persamaan untuk leg kedua kemarin dini hari. Ya, keduanya lolos berkat berkah tendangan penalti. Nyonya Tua lebih dulu memastikan satu tiket di final melalui eksekusi penalti Miralem Pjanic pada menit ke-75. Hadiah penalti diberikan wasit Michael Febbri lantaran Blaise Matuidi dijatuhkan Gianluca Mancini. Meski kontroversial, Pjanic mampu mengeksekusinya dengan baik. Juve unggul agregat 2-0 karena di leg pertama di Stadion Atleti Azzurri d\'Italia (31/1) mereka juga menang 1-0. Beberapa jam setelahnya, giliran Milan yang mereguk hoki via penalti. Itu setelah Leonardo Bonucci meraih kemenangan 5-4 via adu penalti di Olimpico kontra Lazio. Babak tos-tosan dilakukan setelah selama 210 menit laga semifinal termasuk leg pertama skor hanya 0-0. Ini adalah ulangan final dua musim lalu atau kali keempat antara Juve dan Milan. \'\'Kami, saat ini, lebih berpengalaman dari dua musim lalu. Saya masih belum bisa melupakan kekalahan kala itu dan kami siap usung misi balas dendam,\'\' ujar portiere Milan Gianluigi Donnarumma yang tampil menawan dengan menggagalkan dua eksekutor Lazio kemarin kepada Milan TV. Ucapan kiper yang baru merayakan ulang tahn ke-19 pada 25 Februari itu merujuk kepada performa Milan di bawah kendali Rino. Kemenangan atas Biancoceleste kemarin membuat Rossoneri tidak terkalahkan dalam 13 laga terakhir di semua ajang dengan enam pertandingan terakhir selalu clean sheet. Lebih jauh, laga final nanti juga akan emosional bagi Bonucci. Ya, bek 30 tahun itu didatangkan Milan dari Juve yang sudah dibelanya selama 7 musim terakhir. Nah, laga tersebut akan jadi kali pertama Bonucci menghadapi Juve dengan jersey Rossoneri. Sebab, di pertemuan putaran pertama Serie A giornata ke-11 (28/10), Bonucci absen karena skors kartu merah. Bagi Juve, mungkin final ini, seperti scudetto enam musim terakhir, bisa membuat mereka bosan. Bagaimana tidak. Ini adalah final keempat beruntun tim besutan Massimiliano Allegri itu dan mereka sudah memenangi tiga edisi sebelumnya. \"Kredit tersendiri harus diberikan kepada para pemain atas apa yang mereka lakukan malam ini (kemarin) dan sejauh ini. Tujuan kami adalah mencapai bulan Maret dengan masih bertahan di tiga turnamen, \" kata pelatih 50 tahun itu kepada Rai Sport. Keberhasilan keduanya menembus final diklaim juga menjadi suntikan moral untuk melakoni agenda terjal setelah ini. Bagi Milan, mereka akan meladeni Inter Milan di Derby della Madonnina (5/3) dan Arsenal di leg pertama serta kedua 16 besar Liga Europa (9 dan 16 Maret). Sedangkan untuk Juve, meski tidak sepadat Milan, mereka harus menghadapi Lazio (4/3) dan leg kedua 16 besar Liga Champions kontra Tottenham Hotspur (8/3). Nah, sebelum bersua di final 9 Mei, keduanya juga ada laga \"gladi bersih\" pada giornata ke-30 Serie A (1/4). \'\'Saya tahu bahwa saya memberikan menu yang gila kepada para pemain saat latihan. Namun, semuanya terbayar di pertandingan,\'\' kata Gattuso. \'\'Lagipula, saya bukan pelatih hebat. Ini masih permulaan dan saya belum mempersembahkan apa pun bagi Milan (sebagai pelatih, red),\'\' lanjut pelatih 40 tahun itu. (io)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: