Diperdaya Petugas Medis Gadungan, Perhiasan 5 Warga Battembat Raib

Diperdaya Petugas Medis Gadungan, Perhiasan 5 Warga Battembat Raib

CIREBON – Hati-hati. Petugas medis gadungan berkeliaran mencari mangsa. Sudah jatuh korban. Lima orang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon terperdaya. Mereka kehilangan puluhan gram perhiasan emas. Persitiwa yang menimpa sejumlah IRT itu terjadi Rabu (28/2) lalu. Kampung mereka kedatangan oknum pria yang mengenakan seragam medis lengkap, berikut kartu tanda pengenal. Baca: Waspada Penipuan Modus Tawarkan Harga Gabah di Atas Rata-rata lalu Kabur Mengaku Warga Asing Tanya Alamat, Ternyata Penipuan, Begini Modusnya   Kedatangan “petugas” tersebut menawarkan pelayanan kesehatan dan terapi secara gratis. Warga sama sekali tidak menyangka dengan niat jahat pelaku. “Oknum petugas medis itu datang sekitar pukul 09.00 WIB. Karena gratis dan terlihat resmi saya sebagai RT mengundang warga khususnya ibu-ibu untuk mengikuti pemeriksaan dan terapi,” kata Ali Sadikin, ketua RT 02/02 Desa Battembat, Jumat (2/3). Setelah berkumpul, petugas medis gadungan itu meminta lima orang untuk diperiksa terlebih dulu di kediaman ketua RT 03/02 sekitar pukul 10.00. Sedangkan ibu rumah tangga lainnya akan diperiksa sekitar pukul 12.00. Baca juga: Waspada Penipuan Modus Pengobatan Masal, Warga Dipungut Uang Waspada! Penipuan CPNS Marak, BKPSDM: Warga Jangan Gampang Percaya Calo \"Tapi ketika saya mendampingi ibu-ibu, oknum medis itu melarang. Dengan alasan yang diperiksa perempuan. Sehingga, saya keluar dan melakukan aktivitas lainnya,“ kata Ali Sadikin. Mulanya pemeriksaan itu berjalan lancar. Namun setelah selesai dan oknum petugas medis itu berpamitan, kelima IRT histeris. Pasalnya sejumlah perhiasan emas yang disimpan di baju masing-masing raib. “Awalnya sih tidak curiga. Namun begitu saya pergi dan kembali lagi, ibu-ibu histeris mencari perhiasan yang disimpan di saku baju masing-masing. Di situ saya baru sadar dan langsung mengejar pelaku yang menggunakan motor metik tanpa nomor polisi. Namun usaha saya tidak membuahkan hasil,” paparnya. Saripah (54), salah satu korban saat ditemui di kediaman Ali Sadikin menuturkan, pelaku menyuruh membuka pakaian dan menggantinya dengan kain sarung. Seluruh perhiasan dilepaskan dan disimpan di saku baju di samping dirinya. “Saya nurut saja ketika pelaku menyuruh untuk melepas perhiasan. Saya tidak curiga, karena keasyikan dipijat,“ akunya. Saripah dan IRT lainnya disuruh berbaring dengan posisi mata tertutup irisan mentimun. Kemudian pelaku langsung pergi dengan alasan hendak menemui rekannya. “Kita semua masih dalam kondisi mata tertutup. Kemudian ditinggal pergi. Begitu mata terbuka dan memeriksa perhiasan ternyata sudah lenyap. Bukan hanya milik saya saja, punya teman-teman juga hilang. Jika dijumlah hampir 21,5 gram perhiasan emas dibawa kabur,“ sesalnya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: