Pabrik Penggilingan di Indramayu Pilih Gabah Luar Daerah, Ini Alasannya

Pabrik Penggilingan di Indramayu Pilih Gabah Luar Daerah, Ini Alasannya

INDRAMAYU – Sempat stop produksi berbulan-bulan gara-gara kelangkaan gabah, ratusan pabrik penggilingan padi di Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) kini kembali beroperasi. Namun demikian, sebagian mereka masih tetap memasok bahan baku gabah dari luar daerah. Hal itu dilakukan lantaran stok gabah lokal belum melimpah ruah dan harganya masih terbilang tinggi. “Yang panen kan baru beberapa kecamatan, belum semuanya. Pabrik pada rebutan gabah, jadi harganya masih tinggi,” ujar Uton, salah seorang pengelola pabrik penggilingan padi di Kecamatan Anjatan, Jumat (2/3). Saat ini, sebut dia, harga gabah kering panen lokal di kisaran Rp 4.700-Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan gabah kering giling sekitar Rp 5.200-Rp 5.300 per kilogram bergantung kualitasnya. Sementara, gabah dari luar daerah seperti Pemalang, Jawa Tengah paling tinggi Rp 4.900. “Itu harga Rp 4900 gabah siap giling dan terima di tempat. Kalau kita ambil sendiri dari petani disana harganya lebih murah lagi sekitar Rp 4200-Rp 4300 per kilogram. Tapi kan belum ditambah biaya angkut sama transportasi, jatuhnya sih sama saja,” ungkap bapak tiga orang anak ini. Tingginya harga gabah lokal, diakuinya lantaran kualitas padi Indramayu lebih baik dari daerah lainnya. Beras asal Bumi Wiralodra juga lebih laku di pasaran terutama untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung. Wawan, pemilik pabrik penggilingan padi lainnya juga mengakui, belum meratanya musim panen di Kabupaten Indramayu, gabah dari luar daerah tetap menjadi pilihan. Malah dia sejak dua bulan lalu terpaksa mencari gabah dari sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Demak, Kendal sampai Cilacap. Pencarian itu dilakukan agar pabrik helernya tetap beroperasi dan karyawannya tidak menganggur di saat ketersediaan bahan baku gabah lokal menipis. Namun demikian untuk memperolehnya tidak mudah, sebab harus berebut dengan para pencari dari wilayah Kabupaten Subang maupun Karawang. “Tapi untuk saat ini sih kita tetap mencari gabah lokal dulu. Mahal sedikit gak apa-apa, karena kita juga pengen membantu petani supaya untung. Nanti juga harga gabah akan turun kalau stoknya melimpah,” terang dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: