Pemkot Kaji Kendaraan Angkutan Wisatawan, Ajukan Bantuan Pengadaan Bus

Pemkot Kaji Kendaraan Angkutan Wisatawan, Ajukan Bantuan Pengadaan Bus

CIREBON-Konektivitas objek wisata dari satu tempat ke tempat yang lain, menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pariwisata di Kota Cirebon. Pemkot Cirebon sendiri sudah merencanakan mengenai hal tersebut. Terutama untuk menyediakan angkutan wisatawan, yang bisa menghubungkan tempat wisata. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) H Atang Hasan Dahlan mengaku, mendukung upaya tersebut. Hal ini demi menghubungkan aksestabilitas objek wisata di Kota Cirebon. Sehingga para wisatawan semakin mudah mengujungi tempat wisata tersebut. Atang menyebutkan, ada dua opsi dalam menyediakan angkutan wistawan di Kota Cirebon. Pertama, pengadaan angkutan wisatawan tersebut berasal dari pemerintah. Sejauh ini, dia sendiri sudah melakukan pendekatan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk meminta bantuan pengadaan bus. “Nantinya bisa dipakai angkutan wisatawan secara gratis,” ujar Atang kepada Radar. Langkah ini, seperti yang sudah digunakan untuk angkutan disabilitas. Tahun lalu, Dishub Kota Cirebon mendapat bantuan dua bus dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bus tersebut, diperuntukan bagi angkutan disabilitas. Nah, hal ini yang akan dicoba. Untuk bus angkutan wisatawan, Pemkot Cirebon bisa meminta bantuan provinsi untuk mengadakan bus wisatawan. “Itu masih kita bahas. Untuk yang khusus angkutan wisatawan kita mau pendekatan ke provinsi,” tuturnya. Selain itu, Atang menyebut ada opsi lain. Pengadaan dari pihak swasta. Sejauh ini, kata Atang, tiga bulan lalu, sudah ada ketertarikan dari pihak Bhineka untuk bekerjasama dengan Pemkot Cirebon dalam menyediakan angkutan wisatawan. Mereka sudah menyiapkan bus yang akan mengangkut wisatawan dari hotel ke objek-objek wisata. Hanya saja, pihaknya tetap menginginkan agar angkutan tersebut tidak dikenakan biaya atau gratis. “Ya sudah ada yang tertarik dari swasta, mereka juga pengen menyediakan angkutan wisatawan. Tapi ini masih kita kaji, karena pengennya kita angkutan itu gratis,” katanya. Di tempat terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Arif Kurniawan ST berharap pengadan angkutan wisata ini bisa terealisasi. Tapi, ia punya konsep sendiri dalam pemanfaatannya. Salah satunya dengan memanfaatkan kawasan Stadion Bima sebagai titik parkir baru untuk pariwisata. \"Jadi bus nggak masuk dalam kota, kalau jalan sempit parkir juga akhirnya semrawut,\" ungkapnya. Selama ini bus pariwisata berukuran besar yang membawa wisatawan mau tak mau harus parkir dikawasan yang sama. Bila membeludak tumpah ke pinggir Jalan Tentara Pelajar. Dengan adanya parkir di kawasan Bima, nantinya disediakan kendaraan kecil untuk mengantar wisatawan. (jml/tta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: