Relokasi Pedagang Prapatan Belum Jelas

Relokasi Pedagang Prapatan Belum Jelas

MAJALENGKA - Penertiban para pedagang emprakan di Pasar Prapatan Kabupaten Majalengka sebenarnya sudah diusulkan Pemerintah Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya. Namun keinginan merelokasi para pedagang yang dinilai menganggu kelancaran lalu lintas di jalur nasional Cirebon-Bandung tersebut masih tarik ulur. Kepala Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Dudung Abdullah Yasin mengaku sudah lebih dulu meminta relokasi para pedagang untuk menempati eks SD Panjalin Kidul yang sudah memilki gedung baru. Namun sampai saat ini belum ada titik temu. “Seharusnya jangan ada yang merasa tersinggung, ketika para pedagang emprakan yang terkesan selalu menjadi penyebab kemacetan di jalur tengah Majalengka dipindah dan menempati eks SD. Kita berusaha tetap bersinergi,” tegasnya. Ketua Forum Kuwu Kecamatan Sumberjaya ini menjelaskan, para pedagang emprakan tentu bakal memilih tempat yang strategis. Tempat di pasar untuk para pedagang tidak ada lagi selain eks SD Panjalin Kidul tersebut. Namun menurutnya, hak para pedagang untuk memilih lahan yang bakal ditempati nanti, asalkan tidak ada intervensi dari pihak manapun. “Lokasi eks SD bayar, dimanapun juga bayar retribusi. Semua sama saja. Tetapi mereka memilih tempat yang sangat strategis. Salah satunya eks SD yang berlokasi di pinggir jalan raya,” ujarnya. Pihaknya sudah mengusulkan kepada instansi terkait, dalam hal ini Dinas Perdagangan sebelum perubahan SOTK baru. Namun hingga saat ini tidak kunjung membuahkan hasil. “Kita persilakan Dinas Pendidikan membongkar bangunan tersebut, tetapi tidak ada kejelasan. Kalau kita sudah mendapatkan izin kita siap membongkar. Ini sih terkesan mengulur karena tidak ada solusi. Kalau mau dihibahkan ya syukur,” imbuhnya. Dinas perdagangan juga diminta jangan menghambat keinginan pemerintah desa, yang ingin menjadikan lahan bengkok eks SD tersebut sebagai tempat relokasi para pedagang. Ketika sejumlah desa lain baru akan mencari sumber pendapatan, Panjalin Kidul justru sudah memiliki potensi. Sementara Kabid Pengelolaan Pasar Pemda Dinas Perdagangan Majalengka, Teguh Subagja Djajasutisna SE mengaku pihaknya selain mengoptimalkan para pedagang khususnya di pasar juga memiliki fungsi pembinaan khususnya pedagang pasar tradisional. Apalagi Mei nanti ada agenda penerbangan perdana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Sehingga perlu dilakukan penertiban pedagang di sekitar pasar, yang memiliki potensi menyumbat arus lalu lintas. “Sebelum dibahas di tingkat kabupaten nanti, kami ingin ada kesepakatan dulu dengan desa, perwakilan pedagang, dan pengelola. Memang para pedagang juga ada keterkaitan dengan desa. Niat kami membangun solusi terbaik, termasuk relokasi pedagang,” terangnya, seusai silaturahmi dengan pengelola pasar Prapatan, pedagang, dan Pemdes Panjalin Kidul di kantor pasar Prapatan, Kamis (8/3). (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: