Subardi Turun Tangan Solidkan Internal
Edi Ancam Pecat Kader Pembelot KEJAKSAN - Dibalik sorotan tajam terkait kurang harmonisnya internal pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), membuat Wali kota Subardi SPd, gerah. Selasa malam (15/1), wali kota dua periode yang diusung PDIP ini, berhasil mencairkan suasana di internal partai yang sempat memanas. Subardi mengingatkan, agar kader PDIP untuk solid memenangkan pemilihan wali kota. Hal-hal yang bersifat negatif hendaknya jangan sampai keluar, apalagi muncul di media masa. “Sudahlah, tutup rapat-rapat kalau memang ada sesuatu yang tidak baik. Jangan sampai orang lain melihat kelemahan kita,” tegasnya, dalam acara tasyakuran HUT ke-40 PDIP. Pria yang pernah dijuluki Mr Cool ini juga mengingatkan kepada kedua pasangan calon, khususnya BP. Sebab, tanpa ada PDI Perjuangan di belakang, maka BP tidak akan ada apa-apanya. Begitu juga pasangan Cagub-Cawagub, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. “Dua pasangan calon tidak ada apa-apanya kalau tidak ada PDIP nomor empat,” tegasnya. Dengan rentang waktu pilwalkot yang hanya tinggal 37 hari lagi, Subardi lagi-lagi mengingatkan kepada pengurus dan kader, terkait apa yang sudah dilakukan untuk pemenangan BP dan Paten. 100 orang yang datang, belum tentu memilih. Kegiatan tanggal 27 Januari jalan santai, menjadi tolok ukur kekuatan PDI Perjuangan untuk pengumpulan massa. Kalau lapangan Kesenden tidak penuh, berarti kader dan pengurus PDI Perjuangan masih tidur. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon, Edi Suripno SIP MSi mengancam, akan memecat kader PDIP yang membangkang dan tidak patuh dengan keputusan partai. Karenanya, dirinya tidak akan mentoleransi kalau ada pengurus yang membangkang untuk segera dipecat. “Perjuangan pasti ada yang membelot. Jangan sampai dipecat akibat tidak patuh keputusan partai,” tandasnya. Edi juga menegaskan, kemenangan pilkada bukan kemenangan dua orang, tapi kemenangan PDI Perjuangan. Di usia partai yang sudah 40 tahun, menjadi tantangan untuk dibuktikan kader dan pengurus. “Berbicara pilkada, partai yang perpengalaman hanyalah PDIP, bertanyalah ke Subardi. Sukarno saja belajar ke Cokroaminoto,” bebernya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: