Setelah Musibah Banjir, Kini WTC Krisis Air Bersih

Setelah Musibah Banjir, Kini WTC Krisis Air Bersih

CIREBON - Krisis air bersih akibat terhentinya pasokan dari PDAM, masih terjadi di sejumlah desa di tiga kecamatan di Wilayah Timur Cirebon (WTC). Hingga berita ini dipublikasikan, krisis air bersih masih berlanjut. Memasuki hari keempat, petugas di lapangan menghadapi kendala sulitnya mengeluarkan material sisa banjir dari dalam intake. Koordinator SPAM Waled, Ridwan mengakui, material yang mengendap di dalam intake cukup tinggi. “Tinggi juga, yang di atas itu ada lapisan pasir, di bawah pasir ada batu-batuan dan sampah. Ini yang sulit karena air masih masuk menggenangi intake. Kemarin kita kuras pakai pompa juga tidak surut-surut, karena air masih masuk ke intake,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Dia menjelaskan, sebelum membersihkan pompa yang tertimbun material sisa banjir, terlebih dahulu air yang masuk ke intake harus dikuras. Hal tersebut untuk memudahkan proses pengangkatan material sisa banjir yang mengendap. “Kalau airnya tidak kita keluarkan dulu, tidak bisa dikuras, karena cukup dalam. Kalau tidak salah, total sekitar 7 meter. Yang ada material endapan sekitar 4 meter,” imbuhnya. Dia pun belum bisa memastikan sampai kapan pasokan air untuk tiga kecamatan di WTC itu akan terhenti. Namun menurutnya, jika seluruh material endapan bisa diangkat, maka pompa tersebut bisa langsung dinyalakan. “Kalau sore ini semuanya bisa kita angkat, otomatis bisa langsung jalan. Kendala kita intake SPAM Waled ini tidak seperti intake lainnya. Makanya, kita agak sedikit kesulitan untuk melakukan proses pembersihan material endapan sisa banjir,” bebernya. Masih menurut Ridwan, total saat ini SPAM Waled tersebut melayani sekitar 400-an pelanggan PDAM. Jaringan PDAM di tiga kecamatan tersebut baru dilakukan instalasi sekitar dua tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: