Rumah Roboh, Sekeluarga Tertimbun
CIREBON - Raungan kesakitan terdengar keras hingga teras ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, saat satu keluarga korban rumah roboh, mendapatkan perawatan intensif dari dokter dan perawat. Rata-rata, mereka mengalami patah tulang dan luka robek akibat benturan benda tumpul. Sekitar pukul 21.30 tadi malam (16/1), Asmuri (50), Biting (72) dan Yanti (19) tengah melepas lelah di dalam rumah yang belum dilepah itu. Sementara, Warti (42) masih sibuk di dapur untuk memasak bahan pangan pengganjal perut malam hari. Tiba-tiba tanpa angin atau hujan, terdengar gemuruh dari atap rumah. Dalam hitungan detik, gemuruh itu berubah menjadi bencana bagi keluarga tersebut. “Ternyata, rumah itu roboh dan mengubur seluruh penghuni yang ada di dalamnya,” ujar Surana, Kuwu Desa Cempaka Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon ketika menceritakan awal mula robohnya rumah Asmuri yang menghebohkan warga sekitar. Hanya mengenakan celana pendek berwarna coklat dan t-shirt kombinasi putih merah dan hitam, Surana yang mewakili pihak keluarga mengatakan kepada Radar di teras IGD RSUD Gunung Jati, bahwa robohnya rumah Asmuri yang terletak di RT 01/RW 04 ini terjadi begitu cepat. Seluruh penghuni rumah yang terjebak di antara puing-puing rumah tertimbun karena tidak mendapat kesempatan untuk melarikan diri. Pasalnya, bagian tengah rumah yang roboh terlebih dahulu, sementara saat kejadian keluarga tersebut tengah berkumpul. “Mereka semua terjebak di dalam rumah,” katanya. Tanpa pikir panjang, tetangga dan sanak famili yang rumahnya dekat, segera menyelamatkan seluruh penghuni rumah. Secara gotong royong, warga setempat langsung membersihkan puing demi menyelamatkan nyawa manusia yang berada di bawah puing itu. “Secara spontan warga langsung menolong,” ujar Surana. Bersyukur, tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelamatkan keluarga malang ini. Satu per satu, mereka diselamatkan dan dijauhkan dari lokasi nahas itu. Mengandalkan ambulan desa yang standby 24 jam, 4 orang ini langsung dilarikan ke RSUD Gunung Jati Cirebon karena letaknya tidak begitu jauh. “Warga khawatir jika terjadi sesuatu pada keempat orang ini, makanya ketika berhasil diselamatkan, rumah sakit adalah pilihan yang tepat untuk perawatan lebih lanjut,” ungkapnya. Biting (72) anggota keluarga paling tua ini mengalami luka lecet pada bagian kaki dan kepalanya. Sementara, Warti (42) mengalami patah tulang pada kaki sebelah kanan akibat benturan keras benda tumpul. Sedangkan Asmuri terlihat masih shock, oleh paramedis terpaksa harus dibantu bernapas guna menenangkan tubuh yang harus segera diberi perawatan intensif. Menurut Surana, robohnya rumah Asmuri bukan disebabkan faktor alam. Tapi, lebih cenderung oleh faktor konstruksi rumah yang tidak ideal, sehingga pada kondisi tertentu, misalnya terkena air hujan, atap tidak mampu menahan beban dari volume dan tekanan air langit. “Ada yang salah dalam membangun rumah yang baru jadi satu tahun ini,” tuturnya. Sebagai langkah antisipasi, ia meminta kepada warga setempat untuk menjaga barang-barang milik korban dan memborkan secara hati-hati guna menghindari korban selanjutnya pasca ambruknya rumah ini. “Warga ada yang sudah berjaga-jaga dibantu aparat TNI dan Polisi,” pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: