Butuh 1.245, Baru 20 Hunian Sementara Korban Bencana Dibangun

Butuh 1.245, Baru 20 Hunian Sementara Korban Bencana Dibangun

KUNINGAN-Kendati dibelit persoalan anggaran yang belum tersedia untuk penanganan pasca bencana alam, namun tak mempengaruhi komitmen Pemkab Kuningan dalam menyediakan hunian sementara (huntara) bagi warga korban bencana alam. Di area tanah milik Pemdes Cijemit, Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (DPRPP) Kabupaten Kuningan sudah mulai membangun huntara. Namun jumlahnya masih jauh dari harapan yakni baru mampu membangun 20 an huntara. Pemerintah sendiri membutuhkan anggaran lebih dari Rp28 miliar untuk membangun ribuan huntara. Peran serta dari komponen masyarakat dan juga BUMN, BUMD serta pengusaha dibutuhkan dalam penyediaan huntara tersebut. Kepala Dinas DPRPP Kabupaten Kuningan HM Ridwan Setiawan SH MH MSi melalui Kabid Perumahan Drs H Ono Darsono mengakui jika proses pembangunan huntara terus berlangsung kendati anggaran yang tersedia masih jauh dari harapan. Saat ini sebanyak 20 huntara sudah dibangun di Cijemit. “Baru 20 unit saja huntara yang rampung pembangunannya. Di lokasi ini akan dibangun lebih dari 200 huntara. Belum lagi di lokasi lain seperti di Desa Kaduagung bagi warga Dusun Cipari, Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana, dan juga warga Cipakem, Kecamatan Maleber,” jelas Ono. Pihaknya juga terus melakukan pemadatan area lahan yang akan dibangun huntara. Untuk penanganan korban bencana sendiri, lanjut dia, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Lahan yang digunakan untuk pemukiman huntara itu berbukit, dan perlu diratakan. Sehingga memerlukan waktu yang tidak sedikit dalam pemadatannya. Namun kami berusaha keras agar dalam beberapa pekan ke depan, huntara-huntara lainnya bisa segera terbangun kendati anggaran yang tersedia belum memenuhi sesuai yang diinginkan. Kasihan kepada warga korban bencana yang mungkin sudah bosan tinggal di pengungsian,” sebut dia. Seperti diketahui, jumlah hunian sementara yang rencananya bakal dibangun oleh pemerintah daerah jumlahnya mencapai 1.245 huntara. Hunian ini tersebar di sejumlah desa. Antara lain di Desa/Kecamatan Ciniru untuk warga Pinara, dua blok di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, dan warga dari Dusun Cipari, Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana. Total dana yang dibutuhkan untuk membangun 1.245 huntara tersebut sekitar Rp28 miliar. Sekretaris Dinas DPRPP Drs Yudi Nugraha MPd pernah merinci jumlah huntara yang akan dibangun bagi warga korban bencana alam. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada sebanyak 1.245 rumah yang harus ditinggalkan pemiliknya lantaran berada dalam zona merah atau rawan bencana alam. Yakni Desa Pinara, Kecamatan Ciniru, Blok Cigerut Wetan dan Kulon, Desa Cipakem, Kecamatan Ciniru, Dusun Cipari, Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana, serta beberapa rumah yang ada di desa lainnya. Untuk alokasi anggaran pembangunan huntara sendiri, dari penghitungan dibutuhkan dana Rp20 juta/huntara. Sehingga jika dijumlahkan dibutuhkan anggaran sekitar Rp28 miliar. Sementara itu, tim penanggulangan bencana telah mendata sejumlah lokasi lahan untuk pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban bencana alam di beberapa wilayah kecamatan terdampak bencana. Di antaranya sudah dimulai penataan serta pemadatan tanah yang sudah mencapai 95 persen selesai. “Lahan huntara itu statusnya selain lahan milik pribadi, juga lahan milik pemerintah desa terdampak bencana maupun pemerintah desa tetangga yang tidak terdampak bencana,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin. Menurut dia, BPBD mencatat lokasi lahan yang akan dijadikan bangunan hunian sementara untuk warga terdampak bencana ada di Dusun Cigerut, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber seluas 0,752 hektare yang berada di Desa Cipakem. Selanjutnya lahan untuk warga terdampak bencana di Dusun Cipari, Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana berlokasi di Desa Kaduagung yaitu di Blok Cilanggong seluas 0,409 hektare, Blok Cigobang 0,084 hektare, Blok Cimanila 0,14 hektare, Blok Makam 0,21 hektare serta Blok Pasir Indah seluas 1,165 hekare. Selain itu, lahan untuk hunian sementara warga terdampak bencana alam di Desa Pinara, Kecamatan Ciniru yang lokasinya di Blok Sawahluhur tepatnya di belakang SMAN Ciniru seluas dua hektare. “Dan warga terdampak bencana di Desa Situgede, Kecamatan Subang seluas 0,28 hektare yang lokasinya di Desa Situgede,” ungkap Agus. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: