Diduga Penodaan Agama, Sukmawati Soekarnoputri Bacakan Lima Poin, Apa itu?

Diduga Penodaan Agama, Sukmawati Soekarnoputri Bacakan Lima Poin, Apa itu?

Puisi \'Ibu Indonesia\' Sukmawati Soekarnoputri dipersoalkan oleh sejumlah pihak sehingga membuatnya dilaporkan ke polisi lantaran dianggap menistakan agama. Laporan pertama terhadap Sukmawati dilakukan oleh seorang pengacara bernama Denny Andrian. Laporan itu terdaftar dengan nomor polisi : LP/1782/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 3 April 2018. Laporan kedua dilakukan Ketua DPP Hanura Amron Asyhari. Laporan tersebut diterima dengan nomor polisi : LP/1785/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 3 April 2018. Sedangkan laporan ketiga datang dari seorang bernama M Subhan di Bareskrim. Laporan tersebut diterima dengan nomor laporan polisi : LP/445/IV/2018/Bareskrim. Setelah itu Sukmawati juga dilaporkan Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur. Laporan itu diterima dengan nomor polisi LPB/407/IV/2018/UM/Jatim. Hari ini juga dikabarkan dua elemen masyarakat yang terdiri dari Tim Pembela Ulama Indonesia (TPUI) dan Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII). Dalam seluruh laporan polisi itu, Sukmawati Soekarnoputri diduga melanggar Pasal 156 dan Pasal 156 huruf a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penodaan Agama. Namun, menurut Sukmawati Soekarnoputri, puisi tersebut dia bacakan karena mengikuti tema pergelaran busana, yakni culture identity. Yang mana semata-mata pandangan saya sebagai seniman dan budayawati dan murni merupakan karya sastra Indonesia. \"Saya sebagai seniman dan budayawan, ini murni karya satra saya mewakili pribadi tidak ada niatan menghina Islam dengan puisi. Saya muslim yang bangga dengan keislaman,\" tegas Sukmawati saat jumpa pers di bilangan Cikini, Jakarta, Rabu (4/4). Ada 5 poin yang disampaikan Sukmawati dalam klarifikasinya. Dia menangis saat membacakan klarifikasinya di hadapan para awak media. Berikut pernyataan lengkap Sukmawati: Bismillah, Assalamualaikum WR WB, Merdeka! Sehubungan dengan dinamika dan pro kontra terkait puisi \'Ibu Indonesia\' yang saya bacakan dalam acara 29 tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018 yang ternyata telah memantik reaksi dari sebagian kalangan umat Islam, dengan ini saya bermaksud untuk menyampaikan klarifikasi sebagai berikut; 1. Puisi \'Ibu Indonesia\' yang saya bacakan adalah sesuai dengan tema dari acara pagelaran busana yakni culture identity yang mana semata-mata dalah pandangan saya sebagai seniman dan budayawati dan murni merupakan karya sastra Indonesia. Baca juga: Sukmawati Kembali Dipolisikan, Kali Ini oleh Tim Pembela Ulama 2. Saya mewakili pribadi tidak ada niatan untuk menghina umat Islam Indonesia dengan puisi \'Ibu Indonesia\'. Saya adalah muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya, putri seorang proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai waliyyul amri addlaruri bissyaukah pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan-kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh. 3. Puisi \'Ibu Indonesia\' adalah salah satu puisi yang saya tulis yang menjadi bagian dari buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan pada 2006. Puisi \'Ibu Indonesia\' ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan yang saya rangkum semata-mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia asli. 4. Puisi ini juga saya tulis sebagai bentuk dari upaya mengekspresikan diri melalui suara kebudayaan sesuai dengan tema acara. Saya pun tergerakkan oleh cita-cita untuk semakin memahami masyarakat Islam nusantara yang berkemajuan sebagaimana cita-cita Bung Karno, dalam hal ini Islam yang bagi saya begitu agung, mulia dan indah. Puisi itu juga merupakan bentuk penghormatan saya terhadap ibu pertiwi Indonesia yang begitu kaya dengan tradisi kebudayaan dalam susunan masyarakat Indonesia yang begitu berbhineka namun tetap tunggal ika. 5. Namun dengan karya sastra dari puisi \'Ibu Indonesia\' ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan baik pro dan kontra khususnya di kalangan umat Islam, dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam, saya (Sukmawati menangis-red) mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi \'Ibu Indonesia\'. Selain itu saya menyampaikan permohonan maaf kepada Anne Avantie dan keluarga serta apresiasi dan terima kasih kepada seluruh fashion designer Indonesia agar tetap berkreasi dan produktif. Demikian klarifikasi saya yang saya sampaikan melalui konferensi pers ini. Semoga saudara sebangsa dapat menyikapi permasalahan ini dengan bijaksana. Atas perhatian semua pihak saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum WR WB. Merdeka! (wb)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: