Dukung Arsip Soekarno Jadi MoW UNESCO

Dukung Arsip Soekarno Jadi MoW UNESCO

JAKARTA - Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar di Bandung pada 18-24 April 1955 menjadi sejarah penting bagi Indonesia. Arsip forum internasional itu pun sudah menjadi memory of the world (MoW) UNESCO. Sekarang ada dua arsip yang sedang diusulkan sebagai ingatan kolektif dunia. Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri mendukung penuh upaya tersebut. Kedua dokumen penting itu adalah arsip Presiden Pertama Soekarno dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok (GNB) Pertama 1961. “Tujuannya untuk menjaga dan melestarikan kekayaan dalam documentary heritage secara bijak, sebab dokumen itu mempunyai nilai sejarah dan artistik yang tinggi,” terang Plt Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto saat acara peringatan 63 tahun KAA Bandung di auditorium LIPI kemarin (17/4). Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Mego Pinandoto mengatakan, arsip Presiden Soekarno yang akan diajukan ialah arsip milik atau tentang Soekarno, arsip yang dibuat atau ditandatangani Bung Karno, baik sebagai pribadi atau presiden. Menurutnya, Putra Sang Fajar mempunyai peran besar dalam perkembangan peradaan dunia. “Tak hanya perannya sebagai kepala negara dan pemerintahan, tapi juga sebagai tokoh yang memiliki pemikiran-pemikiran yang mengubah dunia,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: