Xingpake Terbesar di Dunia

Xingpake Terbesar di Dunia

SAYA bukan penggemar kopi. Tapi saya harus masuk warung kopi satu ini. Demi disway. Di dekat show room Tesla. Di Shanghai. Orang Tiongkok menyebut warung kopi ini Xingpake. Orang Amerika menyebutnya: Starbucks. Inilah Starbucks terbesar di dunia. Pemiliknya: Jack Ma. Laobannya Alibaba. Saya bukan penggemar kopi. Meski waktu kecil sering diminta menggoreng kopi. Di wajan terbuat dari tanah liat. Di dapur yang terbuat dari tanah. Yang apinya dari kayu bakar. Atau daun kelapa kering. Saya ingat benar: biji kopinya hanya satu genggam. Tapi jagungnya lima genggam. Sebagai campuran. Digoreng bersama. Sampai hitam. Lalu diangkat. Ditumpahkan ke tampah. Diecer-ecer. Agar tidak menggerombol. Lalu saya diminta menumbuknya. Di lumpang batu. Dengan alu kecil. Sampai jadi bubuk lembut: dimasukkan toples kaca. Untuk ayah. Yang tiap pagi sore harus minum kopi. Sambil merokok. Rokok bikinan sendiri. Tembakau yang beliau taruh di dalam gulungan kulit jagung. Saya tidak minum kopi. Dan tidak merokok. Saya kagum dengan teman saya: Robert Lai. Dari Singapura itu. Yang bisa menceritakan nikmatnya minum kopi seperti nikmatnya main golf. Yang bisa membedakan aroma satu kopi dengan lainnya. Yang selalu marah melihat teman lain yang minum kopi disertai gula. “Anda ini mau minum kopi atau gula,” begitu selalu tegurnya. Anak-anak saya semua penggemar kopi. Sejak sekolah di Amerika. Fanatik. Bahkan anak perempuan saya mengoleksi tempat kopi. Namanya tumbler. Yang dibelinya di berbagai kota di dunia. Itu memudahkan saya memberikan hadiah ulang tahunnya. Dua hari lalu.  Bisa juga saya jadikan alasan untuk masuk Starbucks terbesar di dunia itu: beli tumbler. Yang ekslusif. Hanya dijual di situ. Yang saya tahu Isna Iskan belum memilikinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: