Lapak Sudah Diangkut Satpol PP, PKL Tak Kapok Masih Membandel

Lapak Sudah Diangkut Satpol PP, PKL Tak Kapok Masih Membandel

CIREBON-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), harus putar otak. Razia dan pengangkutan barang-barang pedagang, rupanya sudah tidak mempan. Maksud hati ingin memberi efek jera, pedagang kaki lima (PKL) khususnya di Jl Siliwangi malah balik lagi. Bahkan sehari setelah razia, pedagang sudah beraktivitas normal. Pantauan Radar Cirebon, Jl Siliwangi khususnya di sekitar Pasar Kramat, kembali ramai dengan PKL. Bahu jalan dan trotoar kembali dipadati. Pedagang seakan sudah tau jadwal patroli Satpol PP yang kerap datang pagi dan petang. “Yang penting minggat sebelum mobil patroli Satpol PP datang,” ujar salah seorang PKL, Udin (40), kepada RadarCirebon, Selasa (24/4). Sore hari, sekitar pukul 16.00, pedagang kembali berjejer. Mereka sudah tau, kalau setelah lewat jam kantor Satpol PP tak mungkin melakukan razia. Baik pedagang tenda maupun dengan gerobak kembali berjualan seperti biasa. Udin mengungkapkan, dengan menggunakan gerobak, pedagang lebih mudah menghindari razia. Tidak hanya itu, mereka juga bisa mangkal di lokasi tertentu yang dianggap ramai. Berpindah-pindah tempat dirasanya jauh lebih aman ketimbang harus menetap di satu lokasi. Ia biasa berjualan di Jalan Siliwangi, Klayan sampai ke Sumber. Meski begitu, berjualan di wilayah kota diakuinya kurang peminatnya. \"Di sini itu (Jl Siliwangi) yang beli kurang, tapi mau gimana lagi, banyak yang jualan di sini juga. Kalau saya pribadi paling banyak itu dagangan abis kalau jualan di Sumber, di sini (Siliwangi) mah sepi,\" ujar pedagang buah tersebut. Meski sepi, diakuinya Jalan Siliwangi tetap menjanjikan. Mengingat Jalan Siliwangi menjadi jalan utama di Kota Cirebon yang menghubungkan antara Kota dan Kabupaten Cirebon. Terlebih lagi menjadi jalur utama di jantung kota. Banyak orang yang berlalu lalang jadi alasannya kembali dan kembali lagi berjualan di lokasi tersebut. \"Di sini kan jalan utama, sepi-sepinya yang beli juga orang pada banyak yang lewat. Minimal mereka tahu aja kalau disini ada orang jualan buah,\" paparnya. Hal senada juga diakui Heru (50). Ia hanya berjualan sehabis dzuhur sampai magrib. Selepasnya ia melapak di dekat stasiun. Otomatis, tiap razia Satpol PP Kota Cirebon dilakukan, ia tidak pernah terlihat. Mengingat ia berjualan di jam-jam aman tanpa razia Satpol PP. \"Abis dzuhur baru jualan. Sebentar di Jl Siliwangi nanti geser ke stasiun. Saya mah nggak pernah ketemu (razia) ya aman aja,\" tuturnya. PKL di Jl Siliwangi memang dikenal lihai kucing-kucingan. Begitu ada tanda-tanda kehadiran Satpol PPP, pedagang kompak menghilang. Begitu Satpol PP meninggalkan lokasi, pedagang pun kembali berjejer di sepanjang trotoar Pasar Kramat. \"Mereka sering pergi dan datang lagi. Padahal patroli sendiri sering kami lakukan bahkan dalam sehari bisa dua kali,\" tutur Kasi Tribum Tranmas Satpol PP, Asep Kurnia. PKL di kawasan itu sulit ditertibkan karena kebanyakan bergerobak. Kemudian kabur ke arah permukiman warga saat razia berlangsung. Oleh sebab itu, pengangkutan gerobak terpaksa dilakukan agar mereka berpikir dua kali ketika berjualan di trotoar. Selain di Jl Siliwangi, Satpol PP juga mengangkut gerobak PKL di Jl RA Kartini dan Jl Sudarsono. “Kami berharap bisa ada efek jera, jadi diangkut gerobaknya,” tandasnya. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: