Walah! Mesum di Hotel, Pelajar SMA Terciduk Satpol PP

Walah! Mesum di Hotel, Pelajar SMA Terciduk Satpol PP

CIREBON-Satpol PP Provinsi Jawa Barat dan Satpol Kota Cirebon berhasil mengamankan 14 orang yang diduga hendak melakukan perbuatan mesum di empat hotel kelas melati,  Sabtu (28/4) malam. Dari jumlah tersebut, di antaranya, pelajar SMA swata kelas X. Dia adalah,  YG (18) warga Kampung Kuta Sirab,  Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. YG diketahui menginap di hotel samping Terminal Harjamukti itu bersama perempuan dengan mengonsumsi minuman berakohol (mihol). \"Perempuan yang saya bawa itu masih ada hubungan saudara.  Tapi, saudara jauh. Jadi,  paman saya itu menikah dengan saudaranya si perempuan,\" ujar YG, saat berbincang dengan Radar Cirebon. Dia mengaku,  sudah lama mempunyai hubungan khusus dengan AJ yang hanya lulusan SD itu. \"Kalau ngajak ke hotel ini sih baru pertama kali dan belum ngapa-ngapain,\" kilahnya. Kasi Operasi Satpol PP Provinsi Jawa Barat Agus mengatakan, operasi yang digelar ini merupakan operasi praja wibawa dengan beberapa sasaran yakni, pengemis gelandangan dan orang telantar (PGOT), penyakit masyarakat, miras atau mihol dan wanita tuna susila. \"Untuk penanganan pasca operasi tentu kami bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Kota Cirebon termasuk BNN Kota Cirebon,\" ujar Agus, di sela-sela pelaksanaan razia. Dia menjelaskan dalam pelaksanaan operasi praja wibawa ini pihaknya melibatkan TNI dan Polri. Sebab,  mereka juga mempunyai peran dalam menjaga ketertiban dan kemananan agar situasi dan kondisi daerah kondusif. Sementara itu,  Kasatpol PP Kota Cirebon Andi Armawan didampingi Kasi Dal Ops Herbinawan menambahkan,  dari hasil operasi ini pihaknya mengamankan 14 orang yang diduga hendak berbuat mesum.  Dari jumlah tersebut 4 di antaranya diduga pasangan selingkuh. Sementara sisanya diduga Wanita Tuna Susila (WTS). “Semuanya dibawa ke Mako Satpol PP Kota Cirebon untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Termasuk dibawa ke Sub Unit Rumah Rehabilitasi Sosial Bina Mandiri Palimanan,” jelasnya. Andi mengungkapkan, operasi ini juga merupakan lanjutan dari operasi yang sore sebelumnya. Untuk PGOT sendiri pihaknya mendapat gambaran bahwa anak jalanan harus benar-benar diperhatikan secara khusus.  Sebab, hasil operasi yang dilakukan pihaknya itu semua anak jalanan bertato. “Ini harus segera ditindaklanjuti, karena anak jalanan ini bukan asli warga Cirebon. Tapi, warga luar Crebon. Mereka datang ke Cirebon biasanya karena ada konser dan tidak balik lagi ke daerah tempat mereka tinggal,” ucapnya. Yang perlu digaris bawahi adalah, kata Andi, saat ini Cirebon sudah menjadi daerah transit dan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sehingga perlu adanya sinergitas antara TNI, Polri dan Pemerintah Kota Cirebon itu sendiri dalam menangani segala problem sosial. “Ini tugas kita bersama untuk menjaga kondusivitas daerah,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: