DLHD Lamban, TPA Palbar Bisa Batal, Aktivis Lingkungan Nilai SKPD Terkait Tak Serius

DLHD Lamban, TPA Palbar Bisa Batal, Aktivis Lingkungan Nilai SKPD Terkait Tak Serius

CIREBON-Banyak warga menyimpulkan sumber permasalahan sampah karena kegagalan dan ketidakseriusan Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Cirebon. Bahkan dalam mengatasi masalah sampah yang sudah ditetapkan dalam kondisi darurat, DLHD terkesan santai dan tidak panik. Ketua Sanggar Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon Cecep Supriyatna kepada Radar Cirebon mengatakan, kondisi sampah di Kabupaten Cirebon sudah semakin bertambah darurat. Maka tidak salah, Plt Bupati Selly A Gantina menetapkan status darurat. “Langkah Plt Bupati Selly sangat tepat, kami memberikan apresiasi. Kami melihat, sudah ada inisiatif yang sangat baik dari ibu bupati untuk memberikan solusi. Apalagi, beliau sudah menyetujui tanggal 30 Mei itu TPA Ciledug akan ditutup,” tutur Cecep. Namun sayang, langkah Plt Bupati tidak diimbangi oleh DLHD sebagai tim teknis di lapangan. Karena tugas DLHD dan Bappelitbangda untuk menyusun langkah teknis yang harus dilakukan oleh semua pihak, termasuk masyarakat menghadapi penutupan TPA Ciledug, termasuk penyiapan TPA baru. Cecep menilai, DLHD gagal mengelola sampah di Kabupaten Cirebon. DLHD sangat kurang respons, santai menghadapi persoalan yang sebenarnya sangat serius ini. “Menurut saya, mereka itu tidak panik sama sekali dengan kondisi darurat sampah di Kabupaten Cirebon. DLHD tidak serius,” tuturnya. Dengan kondisi DLHD yang terkesan tidak serius, maka Cecep pesimis TPA Palimanan Barat bisa beroperasi. Karena hingga sekarang, masih deadlock, apakah boleh atau tidak lokasi TPA di Palimanan Barat. “Karena ada banyak pihak yang menolak. Ini makanya langkah teknisnya seperti apa, langkah yang ditempuh ini juga saya belum menerima kabar terakhir. Tapi kami punya saran kepada ibu Selly untuk melakukan kajian secara cepat dan mengena,” jelasnya. Imbas jika TPA Palimanan Barat molor atau bahkan batal beroperasi, maka akan terjadi gunungan sampah di setiap tempat di Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, Praktisi Lingkungan Hidup Jawa Barat, Yoyon Suharyono juga menilai kinerja Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon sangat lamban. Imbasnya, muncul penolakan warga Palimanan Barat. “Saya akui kinerja ibu Selly benar-benar gesit dan cekatan dalam menyelesaikan masalah sampah di Kabupaten Cirebon. Tapi ini juga harus diimbangi oleh SKPD di bawahnya,” imbuhnya. Menurut Yoyon, Plt Bupati Selly sudah mengajak SKPD terkait untuk cepat berlari mengantisipasi sampah di Kabupaten Cirebon. Namun sayangnya, upaya Selly ini tidak diimbangi oleh DLHD selaku SKPD yang menangani sampah. “Pengadaan TPA saja kita lihat DLHD sangat lambat. Kalau DLHD cekatan dan cepat bertindak, langsung lakukan sosialisasi kepada warga setempat, saya sangat yakin tidak ada penolakan dari warga. Sekarang, DLHD bisa dibilang pasif,” tegasnya sembari menyampaikan, jika persoalan sampah dan TPA ini mau segera tuntas, maka DLHD harus kerja ekstra keras. Jika tidak, maka masalah sampah ini akan terus berlarut-larut tanpa ada jalan keluar. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: