Wardak di Pantura Marak Lagi, Warga Khawatir Jadi Lokasi Prostitusi Lagi

Wardak di Pantura Marak Lagi, Warga Khawatir  Jadi Lokasi Prostitusi Lagi

INDRAMAYU–Belum genap setahun pasca pembongkaran bangunan liar (bangli) di tepi jalan raya pantura Kandanghaur. Warga korban pembongkaran di kawasan eks prostitusi yang masuk wilayah Desa Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu kembali eksis. Mereka membangun warung dadakan (wardak) sebagai tempat usaha baru di atas reruntuhan sisa bangunan yang sebelumnya telah rata dengan tanah. Ada yang dibuat seadanya, tapi banyak pula yang dibikin permanen merangkap tempat tinggal. Usaha yang dilakoni bermacam-macam. Seperti warung kopi, warung makan, tambal ban maupun menyediakan toliet umum. “Sudah lama sebenarnya pada bangun wardak. Tapi mulai ramainya sekarang-sekarang ini. Di lokasi itu-itu juga,” ungkap Nanang, salah seorang warga kepada Radar Indramayu. Dia menduga, mereka sengaja membangun wardak untuk menyambut musim mudik lebaran nanti. Tapi dia tidak tahu pasti, asal mereka dari mana. “Pendatang semua kayaknya,” sambung dia. Sepanjang melakoni usaha yang halal, Nanang mengaku tidak terlalu mempermasalahkan. Berbeda apabila mereka dengan sengaja atau sembunyi-sembunyi ingin menghidupkan kembali kawasan pinggir pantura itu sebagai lokasi prostitusi. “Kalau tujuannya ke sana, pihak berwajib harus segera bertindak tegas. Jangan dibiarkan,” tegas dia. Senada dilontarkan Casmin warga lainnya. Berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Berawal dari wardak, kemudian menjadi lokasi tempat mangkalnya “kupu-kupu malam”. Makin ramai, wardak lantas berubah menjadi warung remang-remang (warem). Mulai menjamurnya warung dadakan itu sebagai penanda jika bangli akan kembali berdiri. “Dulu juga kan begitu. Yang kelihatan dari luarnya sih warung, tapi didalam ada kamar-kamar. Pas musim mudik lebaran selesai jadi warem,” ujarnya. Karena itu dia juga sependapat agar pengawasan lebih diperketat. Upaya sterilisasi lokasi penggusuran menjadi kawasan prostitusi lagi harus kembali dimaksimalkan. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: