Angin Barat Bikin Nelayan Bubu Kecamatan Suranenggala Nganggur

Angin Barat Bikin Nelayan Bubu Kecamatan Suranenggala Nganggur

CIREBON-Terjangan angin barat yang terjadi akhir-akhir ini, membuat para nelayan bubu di Kecamatan Suranenggala tidak beraktivitas. Sehingga, para mereka terpaksa menganggur sekitar satu bulan. Salah satu nelayan bubu Suranenggala, Ahmadi mengatakan, angin barat menyebabkan daerah bawah laut menjadi kotor. Sudah sekitar satu bulan ini, dirinya kesulitan mendapatkan ikan. Karena itu, dirinya mencoba cari kesibukan lain untuk mendapatkan uang. “Kalau bawah laut sudah kotor, ya bubu (alat perangkap ikan, red) yang kita pasang di kerambah sulit dapatkan ikan. Karena ikan kalau sudah kotor tidak mau,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Nelayan lainnya, Sukarsa mengatakan, dirinya merasa bingung ketika sudah berhadapan dengan angin barat. Sudah ikan susah didapat, angin barat ini juga membuat sebagian besar nelayan bubu menganggur, tidak bisa beraktivitas sebagaimana mestinya. Meski demikian, menurut Sukarsa, nelayan bubu enggan berganti alat tangkap, meskipun bubu tidak bisa digunakan. “Itulah bagusnya nelayan bubu. Alat tangkap ini yang ramah lingkungan. Nelayan bubu tidak ingin berganti alat tangkap, karena nelayan bubu seperti kami sangat peduli terhadap keindahan dan kelestarian alam bawah laut,” jelasnya. Namun sayangnya, menurut Sukarsa, nelayan bubu yang paling tidak pernah diperhatikan pemerintah. Bantuan-bantuan tidak pernah dirasakan oleh nelayan bubu. “Nelayan bubu seperti kita tidak pernah dianggap oleh pemerintah. Harusnya pemerintah berterima kasih kepada nelayan bubu, karena mematuhi Peraturan Menteri Kelautan dengan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan,” bebernya. Sukarsa menjelaskan, risiko menjalani profesi sebagai nelayan bubu adalah mempertaruhkan nyawa. Perangkap yang disimpan di kerambah di dalam air. Sehingga nelayan bubu ketika akan mengambil atau memeriksa tangkapan itu, harus menyelam. Nah, menyelamnya itu mereka tidak menggunakan teknologi modern, seperti tabung oksigen dan lainnya. “Ini memang ironis. Pemerintah sama sekali tidak memperhatikan kami. Apakah dengan memberikan tabung oksigen atau apalah jenisnya. Sama sekali tidak ada,” pungkasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: