Solusi Jl Cipto Macet, Tawarkan Median Portable dan Pasang APIL

Solusi Jl Cipto Macet, Tawarkan Median Portable dan Pasang APIL

CIREBON-Sabtu (5/5) malam, Agung Gandes dalam perjalanan menuju Stasiun Kereta Api Kejaksan. Ia berangkat dari kediamannya di Jl Perjuangan sekitar pukul 19.00 WIB. Sembari menggunakan aplikasi Google Maps, kendaraannya melaju menyusuri Jl Pemuda. Berulangkali ia memeriksa aplikasi yang terpasang di telepon pintar keluaran terbaru miliknya. Waktu tempuh tercatat hampir 45 menit. “Bakal telat ini,” ucap Agung, sembari mencari celah dari kepadatan kendaraan yang melaju lambat di Jl Cipto Mk.   Ia berulangkali tak percaya dan mencoba mencari jalur alternatif. Tapi tak satu pun yang dapat mempersingkat waktu tempuh.  Di sepanjang Jl Cipto Mk dan Jl RA Kartini, terlihat indikator lalu lintas menunjukkan warna merah. Artinya, padat merayap. Kemacetan macam ini memang kerap terjadi khususnya di akhir pekan. Pusat perbelanjaan dipenuhi kendaraan dari dalam dan luar kota. Begitu juga pusat kuliner dan hiburan. Kepadatan serupa diprediksi juga bakal terjadi di awal Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Dinas Perhubungan (Dishub) bukan tak berupaya. Satuan Lalu Lintas (Lantas) Polres Cirebon Kota juga berulangkali menerapkan pengaturan lalu lintas. Tapi kemacetan malah menjalar ke ruas jalan di sekitarnya. Sampai sekarang, kemacetan di Jl Cipto Mangunkusumo masih jadi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan. Rapat rapat koordinasi bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD), kepolisian dan para pemilik pusat perbelanjaan, juga belum membuahkan hasil. Rapatnya ikut macet. Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishub, Asep Sudrajat menawarkan beberapa opsi. Selama Ramadan, dishub akan menerapkan buka tutup median di sepanjang Jl Cipto Mk. Kemudian melakukan pengendalian lampu lalu lintas. Termasuk memasang alat pemberi isyarat lalu lintas (APIL/traffic light). \"Kalau berhasil, kita terapkan untuk tiga tahun,” ujar Asep, kepada Radar, di Aula Dishub, Senin (7/5). APIL yang bisa dipindah itu direncanakan dipasang di u-turn (titik putar balik) TNI AL Jl Cipto Mk. Nantinya kendaraan yang hendak putar arah harus mengikuti isyarat lampu. Dengan pengaturan ini diharapkan dapat memecah kepadatan kendaraan di lajur arah Gunungsari maupun sebaliknya. Sayangnya, rapat koordinasi itu belum mengerucut pada solusi yang disepakati semua pihak. Beberapa sangat menyayangkan, karena perwakilan pusat perbelanjaan justru tak hadir. Padahal pemilik pusat keramaian di sepanjang Jl Cipto Mk seharusnya ikut dalam pembahasan. KBO Lantas Polres Cirebon Kota, IPTU Edi Supeno SH meminta dishub mengagendakan ulang rapat pembahasan. Sebab, tidak jarang kemacetan juga disebabkan keluar masuk kendaraan di pusat perbelanjaan dan daya tampung parkir yang tidak memadai. \"Kalau hari libur ada bus yang parkir di depan. Kadang double. Ini kan makan jalan. Jadi mereka (perwakilan pusat perbelanjaan) harus hadir semua,” tegas Edi. Seperti diketahui, beberapa upaya rekayasa lalu lintas pernah diterapkan di Jl Cipto Mk. Menjelang malam pergantian tahun misalnya. Jl Cipto Mk dibikin satu arah. Sayangnya, lalu lintas di ruas jalan di sekitarnya malah jadi tidak karuan. Pemerintah sendiri terutama dishub dan kepolisian sepertinya masih harus memikirkan solusi lain untuk pengaturan lalu lintas di kawasan perbelanjaan itu. Waktu tempuh lebih dari 30 menit untuk sekadar 4,8 kilometer rasanya sudah tidak wajar. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: