Tuntut Reshuffle Pengurus KONI, Pencairan Stimulan Ditunda

Tuntut Reshuffle Pengurus KONI, Pencairan Stimulan Ditunda

CIREBON–Forum Komunikasi Cabor Kabupaten Cirebon resmi mengajukan tuntutan ke KONI. Berkas tuntutan tersebut telah ditandatangani oleh 21 pengurus cabang olahraga (cabor). Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kabupaten Cirebon Hengky Choernia menerima berkas tuntutan, Senin (7/5). Berkas berisi satu bundel pernyataan sikap sebagian besar cabor di Kabupaten Cirebon tersebut diserahkan oleh Ketua Umum PABBSI Pardomuan Nainggolan dan Ketua Umum POBSI Yundi Rosawaspada. Selain diserahkan ke KONI, tuntutan itu juga ditembuskan kepada Plt Bupati Cirebon, Komisi IV DPRD, Disbudparpora Kabupaten Cirebon dan KONI Provinsi Jawa Barat. Usai pertemuan singkat dengan Hengky, Nainggolan dan Yundi langsung memberikan keterangan pers. Nainggolan mengatakan, penyerahan berkas tuntutan itu sempat tertunda karena menunggu proses pengumpulan tanda tangan dari 21 cabor yang mendukung aksi tersebut. “Saya menegaskan bahwa tuntutan kami ini serius kepada KONI. Kami tidak main-main, karena ini demi kemajuan prestasi olahraga di Kabupaten Cirebon,” kata dia. Menurut Nainggolan, isi tuntutan cabor masih sama dengan hasil pertemuan yang telah disepakati oleh para pengurus cabor dua pekan sebelumnya. Yakni, membersihkan KONI dari pengurus yang merangkap sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). “Tuntutan kami relevan dengan situasi KONI saat ini,” ucapnya. “Ada Undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur tentang itu (larangan keterlibatan ASN di KONI). Sementara di KONI Kabupaten Cirebon, banyak sekali ASN dan memegang jabatan strategis. Anehnya, bukan menjadi baik, tapi malah memperburuk jalannya organisasi,” imbuhnya. Lebih jauh dia mengungkapkan bahwa hingga kini, KONI belum memiliki langkah strategis untuk meningkatkan prestasi atlet di Porda Jabar XIII/2018. Padahal, perhelatan pesta olahraga terbesar se-Jabar itu tinggal hitungan bulan. “KONI hanya gembar-gembor soal target. Tapi tidak ada implementasinya melalui program. Bukan hanya soal uang, tapi program yang nyata yang langsung berdampak ke atlet,” bebernya. Yundi menambahkan, pihaknya memberi waktu 10 hari kepada KONI terhitung dari Senin (7/5). Dia berharap, Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih Sunjaya memberikan jawaban tegas. Yakni, dengan segera melakukan reshuffle kepengurusan KONI. “Jika tidak, kami akan membuat mosi tidak percaya lalu mendorong supaya Ketua Umum KONI meletakkan jabatannya melalui Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub),” ancamnya. Sementara itu, Hengky tidak banyak berkomentar pasca menerima berkas tuntutan cabor tersebut. Dia menyesalkan terjadinya aksi para cabor. Dia tetap bungkam saat disinggung mengenai langkah KONI selanjutnya. “Aspirasi dari teman-teman saya terima. Tapi bukan untuk memutuskan. Tentu isi tuntutan dari cabor itu akan dipelajari dulu oleh unsur pimpinan KONI,” ujarnya. Di hari yang sama, pencairan dana stimulan cabor yang sudah diagendakan oleh Disbudparpora Kabupaten Cirebon ditunda. Dengan demikian, pendistribusian dana stimulan sudah tertunda dua kali. Diduga, itu karena situasi KONI dan cabor yang kini terus memanas. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: