Ada 200 Naskah Kuno di Cirebon Belum Dibuatkan Katalog

Ada 200 Naskah Kuno di Cirebon Belum Dibuatkan Katalog

CIREBON - Cirebon memiliki sejarah panjang yang sampai kini masih berbekas. Salah satunya cerita-cerita masa lalu yang tertulis di naskah kuno. Inilah yang coba dikaji Kementerian Agama Cirebon dan Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Agama Jakarta. Naskah kuno ratusan tahun itu nyatanya masih diwariskan turun-temurun. Balai Litbang Agama Jakarta berusaha menyusun monograf Katalog Naskah Keagamaan. Sejak tahun 2016, naskah-naskah keagamaan kuno sudah dikaji Balai Litbang Agama Jakarta. Jangka waktu dua tahun tersebut sudah dilakukan inventarisasi dan digitalisasi naskah kuno yang ada di Cirebon dan merupakan warisan Keraton Cirebon. “Dua tahun, kami berhasil mengumpulkan sekitar 308 naskah kuno yang tersebar di Cirebon dan sekitarnya,” ujar Ketua Tim Penyusun Katalog Monograf Cirebon dari Balai Litbang Agama Jakarta, Tarobin kepada Radar Cirebon, Senin (7/5). Menurut Tarobin, penyusunan monograf katalog naskah kuno merupakan upaya membantu masyarakat agar bisa mengakses. Terlebih lagi, naskah kuno perlu dideskripsikan. Di Cirebon sendiri banyak buku-buku peninggalan masa lampau yang sudah berusia 100 tahun, bahkan lebih. Selain naskah kuno, ada juga kesenian lukis kaca yang termasuk budaya yang dimiliki Cirebon. “Kita ingin menghidupkan lagi tradisi tulis tangan dan juga tradisi geraknya di Cirebon. Intinya menghidupkan kembali budaya-budaya Cirebon melalui saksi nyata lewat naskah-naskah kuno tersebut,\" tuturnya. Kasubag TU Balai Litbang Agama Jakarta, Rizki Riyadu Taufiw menambahkan, dari temuan naskah kuno selama dua tahun terakhir di Cirebon, baru sekitar 196 dari 308 naskah kuno yang berhasil dideskripsikan dan dibuatkan monograf katalognya. Selain itu, masih ada 200 naskah yang juga belum rampung pembuatan monograf klatalognya. Hal itu karena keterbatasan dan kesulitan yang ditemui di buku-buku kuno. Proses selama dua tahun saja dikerjakan tenaga ahli, namun perlu membutuhkan waktu yang panjang sampai merampungkan monograf katalog sejarah Cirebon itu. \"Bermacam-macam naskahnya. Ada yang berisi tentang pengobatan, budaya, keagamaan dan lain-lainnya semuanya kita narasikan,\" paparnya. Sedikitnya 308 naskah yang ditemukan Balai Litbang Agama Jakarta tersebut berasal dari lima koleksi yang tersebar di Cirebon. Mulai dari koleksi Keraton Kasepuhan, Kaprabonan, Kanoman, dan kepemilikan Budayawan Rafan Syafari Hasim. Kemudian koleksi dari Raden Muhammad Hilman dan koleksi naskah-naskah Arjawinangun. Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon, Ahmad Sanukri mengapresiasi kehadiran Balai Litbang Agama Jakarta untuk membantu mengungkapkan sejarah di dalam naskah-naskah kuno. Untuk itu, kegiatan yang dihadiri sejumlah dosen, mahasiswa, pelajar, perwakilan pesantren, organisasi Masyarakat Naskah Nusantara, Peneliti dan Kemenang Kota dan Kabupaten Cirebon itu semuanya bersinergis dalam penyusunan monograf katalog naskah kuno di Cirebon. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: