Kondisi Pasar Baru Kuningan Makin Sepi Pembeli, Pedagang Pilih Tutup
BANGUNAN Pasar Baru yang berlokasi tak jauh dari Pasar Kepuh, terbilang megah dan representatif. Maklum saja, bangunan pasar tersebut belum lama dibangun pihak ketiga. Area parkir juga cukup luas. Untuk kebersihan di dalam pasar dan keamanan, cukup terjamin. Namun nyatanya, pedagang yang mengais rezeki di pasar itu banyak yang memilih hengkang lantaran tidak kuat menanggung kerugian akibat sepinya pembeli. =============== Siang itu cuaca cukup menyengat. Masuk ke area Pasar Baru dari arah pintu timur, lumayan adem. Sebagian jejeran toko yang berada di barisan depan bagian timur tampak banyak yang buka. Mulai dari toko kosmetik, apotek, toko mainan, sembako, perbankan dan lainnya. Aktivitas di bagian depan lumayan terasa, di mana ada saja pengunjung yang datang. Itu juga ditandai dengan banyak kendaraan yang parkir. Sesekali terdengar nyaring peluit petugas parkir ketika ada kendaraan yang akan keluar. Masuk ke dalam pasar, tanda-tanda sepi sudah mulai terasa terutama di jajaran kedua toko pakaian. Hampir di sepanjang lorong penjual pakaian, terlihat roling door tertutup rapat. Padahal awal-awal, pedagang di lorong pakaian berlomba memajang dagangannya. Tapi kini, hanya ada satu dua toko saja yang buka. Itu pun kembali tutup menjelang siang. “Dulu pas awal dibuka, toko-toko di jajaran pintu gerbang timur terisi semua. Banyak pedagang pakaian yang membuka usaha di sini. Tapi hanya beberapa bulan saja, kemudian banyak yang tutup,” terang salah seorang pedagang di tempat tersebut. Makin ke dalam, suasana pasar terasa makin sepi. Ditambah lagi kondisi los khusus penjual sayuran banyak yang memilih tidak buka. Bukan hanya satu los saja yang terlihat digembok oleh pemiliknya, namun cukup banyak. Seperti yang diutarakan Jaja, yang membuka usaha kelapa parut. Pria asal Kelurahan Awirarangan itu menyebutkan banyak pemilik los yang terpaksa menutup usahanya karena minimnya pengunjung. Dia sendiri memilih bertahan lantaran tidak memiliki usaha lainnya. “Di los ini, sekarang banyak yang tutup pak. Di belakang los yang ditempati saya ini, ada sekitar 10 los yang tutup. Dari sini kelihatan pak,” kata Jaja seraya menunjuk los-los yang sudah ditinggal pemiliknya. Jaja tak memungkiri jika pendapatan pedagang di Pasar Baru semakin berkurang, termasuk dirinya. Banyak sebab yang membuat pembeli datang ke Pasar Baru. antara lain harga barang di Pasar Baru dan Pasar Kepuh sedikit berbeda, lebih mahal Pasar Baru. “Kalau untuk toko pakaian yang sekarang banyak tutup, mungkin karena masyarakat lebih suka belanja di swalayan. Sedangkan untuk sayuran dan sembako, harga di Pasar Baru beda sedikit dari Pasar Kepuh. Persoalannya yakni barang dagangan yang dijual pedagang di Pasar Baru, dipasok dari Pasar Kepuh. Kemudian juga di Pasar Kepuh, pedagang dibolehkan dagang mengampar, sedangkan di Pasar Baru tidak boleh,” papar dia. Untuk bisa menempati toko, kios dan los di pasar itu, kata dia, pedagang harus membayar sewa. Besarannya sudah ditentukan, dan setiap bulannya pedagang harus mencicil. Jaja mengaku berat mencicil setiap bulannya. “Dulu saya bayar uang muka atau DP, dan sekarang sebulannya saya harus bayar Rp 550 ribu sebulan. Saya ngambil dua los, jadi sebulan saya harus menyediakan uang Rp 1,1 juta. Meski pendapatan tidak besar, tetap saya lakoni karena tidak punya pekerjaan lainnya selain berdagang,” sebut dia. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan Drs Agus Sadeli tak menampik soal sepinya pembeli di Pasar Baru. Sudah berupaya maksimal untuk meramaikan Pasar Baru, termasuk dengan mengampanyekan gerakan Ayo ke Pasar kepada para pegawai negeri sipil (PNS). Agus juga membenarkan jika pedagang di Pasar Baru kalah saing dengan rekannya yang berjualan di Pasar Kepuh. “Kami sudah seoptimal mungkin berusaha agar Pasar Baru ramai pengunjung. Salah satunya dengan menggandeng diler motor, dan juga kampanye Ayo ke Pasar. Tapi memang hasilnya belum terlihat. Kendati begitu, kami tetap berusaha keras mencari cara untuk meramaikan pasar ini ke depannya,” jawab Agus. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: