Radar Cirebon Group Inisiasi Gerakan Kumpulkan Sampah lewat Sekolah

Radar Cirebon Group Inisiasi Gerakan Kumpulkan Sampah lewat Sekolah

CIREBON - Radar Cirebon Group menginisiasi Gerakan Kumpulkan Sampah. Teknisnya, Tim Radar Cirebon Group road show ke sekolah-sekolah, mengedukasi para siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena sampah sudah menjadi masalah yang cukup pelik di Kota Cirebon dan sekitarnya. Banyak cara dilakukan untuk menanggulanginya. Tapi, tingkat keberhasilannya belum menampakkan hasil. “Kita coba arahkan, sampah yang dihasilkan tiap individu di lingkungan sekolah agar tidak dibuang secara sembarang. Namun, dikumpulkan agar mendatangkan nilai ekonomis,” ujar General Manager Radar Cirebon, Syahbana saat menghadiri pelatihan jurnalistik berbasis lingkungan di SMPN 16 Kota Cirebon, kemarin. Kampanye ini bertujuan mengurangi penumpukkan sampah, baik di tempat pembuangan sementara (TPS) atau tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga, cerita tentang TPS dan TPA yang melebihi kapasitas daya tampung, ke depan sudah tidak ada lagi. “Harapan kami, TPS dan TPA nanti bisa kembali menampung sampah. Sehingga mempermudah pengelolaan sampah oleh pihak terkait,” imbuhnya. Radar Cirebon Group mengampanyekan Gerakan Mengumpulkan Sampah melalui pendekatan jurnalistik, entrepreneurship, organisasi dan sosial. Siswa diajarkan tata cara menulis ataupun membuat laporan pemberitaan yang bertemakan lingkungan. Harapannya mereka bisa menjadi agen perubahan perilaku sadar lingkungan. “Melalui tulisan dan laporan jurnalistik, mereka bisa menumpahkan ide dan gagasan tentang pentingnya menjaga lingkungan,” bebernya. Kemudian, mereka juga diajarkan untuk menjadi seorang pengusaha dengan memanfaatkan sampah menjadi komoditas utama. Misalnya, mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis atau menjual sampah yang sudah mereka kumpulkan sebagai sumber tabungan masa depan. “Kami ingin para siswa ini diasah jiwa bisnisnya dengan memanfaatkan sampah yang ada disekitar mereka,” ungkapnya. Ditambah lagi, dalam mengelola sebuah bisnis, dibutuhkan kemampuan mengorganisir segala potensi sumber daya. Maka, diajarkanlah mereka tentang berorganisasi dan menumbuhkan jiwa solidaritas serta sosial. “Bisnis tidak melulu pada profit. Bisnis yang mampu berkembang adalah model bisnis yang bisa membantu orang-orang yang ada di sekitarnya,” tegasnya. Perlu diketahui, SMPN 16 Kota Cirebon merupakan sekolah pertama yang menjadi sasaran kampanye gerakan mengumpulkan sampah yang diinisiasi Radar Cirebon Group. Dalam kampanye ini, perwakilan siswa diberikan pembekalan pelatihan jurnalistik dasar oleh para tutor yang berpengalaman. Para tutor yang melatih antara lain Yuda Sanjaya (Redaktur Metropolis Radar Cirebon), Ryan Haryanto (Mantan Pimpinan Redaksi RCTV) dan Husain Ali (Redaktur radarcirebon.com). “Untuk tahap awal ya. Nanti pada sesi berikutnya, kami akan ajak siswa memanfaatkan sampah menjadi sesuai yang berguna, hingga nanti kami ajarkan mengenai potensi bisnisnya,” pungkas Syahbana. Sementara, Kepala SMPN 16 Kota Cirebon Iding Karnadi antusias dan menyambut baik kampanye gerakan ini. Bahkan, dia akan merencanakan pelatihan serupa bagi guru-guru yang ada di lingkungan sekolah tersebut. Sehingga, gerakan mengumpulkan sampah akan lebih masif dan diharapkan bisa menular ke sekolah lain. “Ini sebuah trobosan yang baik. Sampah adalah persoalan bersama. Kami punya tanggung jawab untuk mendidik dan memberikan contoh kepada siswa dan lingkungan sekitar agar lebih peduli terhadap kelangsungan alam,” tandasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: