Yance Ungguli Aher
Survei Paramater di Kota Cirebon CIREBON – Persaingan calon gubernur Jawa Barat di Kota Cirebon berlangsung ketat. Hasil survei yang dilakukan oleh Parameter, di Kota Cirebon pasangan incumbent Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar (25,2 persen) berada di urutan ketiga. Perolehan suara Aher dikalahkan pasangan Irianto MS Syafiuddin (Yance)-Tatang Farhanul Hakim (Intan) yang berada di urutan kedua (26,4 persen). Sementara hasil survei tersebut, pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana menempati urutan pertama dengan 27,7 persen. Sedangkan pasangan Rieke Diyah Pitaloka-Teten Masduki (Paten) berada di urutan keempat dengan 19,5 persen dan Didik Mansyur-Thoyib berada di urutan terakhir dengan 1,3 persen. Margin of error dari penilitian ini sebesar 4 persen. Menurut Direktur Parameter, Agus Aribowo SE MM, penelitian ini dilakukan pada 29 Januari-3 Februari 2013. Penelitian mengambil 318 responden dengan menggunakan metode stratified clusters proportional random sampling. “Metode ini cukup rumit dan hasil ramuan Parameter. Namun diyakini sangat mewakili suara masyarakat Kota Cirebon,” kata Aribowo kepada Radar, tadi malam (3/2). Pria kandidat doktor marketing politik Unpad Bandung ini mengatakan, masyarakat Kota Cirebon masih lebih mengenal Dede Yusuf dibandingkan calon gubernur lain. Hal ini sama dengan saat pemilihan gubernur 2008 silam. Sementara, keunggulan Yance atas Aher karena kedekatan secara geografis dan usaha tim sukses. “Tidak bisa dibohongi, usaha tim sukses Yance dan iklan-iklan Yance cukup memiliki pengaruh mendongkrak suaranya di Kota Cirebon,” kata Aribowo. Aribowo juga mengatakan, pemilihan gubernur Jabar ini akan berlangsung satu putaran. Alasannya, sudah ada yang calon gubernur yang mendekati suara minimal, yakni 30 persen lebih. “Saya yakin satu putaran,” ujarnya. Disinggung soal survei pemilihan wali kota Cirebon, Aribowo mengaku sudah melakukan survei berbarengan dengan survei pemilihan gubernur, namun ia tidak mau membeberkan hasilnya. Aribowo hanya mengatakan akan ada kejutan luar biasa. Lembaga Parameter sudah terbiasa melakukan survei pemilukada di beberapa daerah Jawa Barat dan luar Jawa Barat. Selama ini hasil survei yang dilakukan cukup dipercaya. Sejumlah kepala daerah terpilih pernah menggunakan jasanya, seperti pasangan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Dedi Supardi-Ason Sukasa (Desa), Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda dan Momon Rochmana (Arochman) dan Bupati dan Wakil Bupati Majalengka Surtisno-Karna Sobahi (Suka). ** ADU DPROGRAM Perang program dilontarkan lima pasang calon gubernur/wakil gubernur Jawa Barat saat uji publik yang digelar Kadin Jabar di Hotel Grand Royal Panghegar, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Minggu malam (3/2). Tiga cagub hadir bersama pasangannya kecuali kandidat nomor dua dan empat, Irianto MS Syafiuddin dan Ahmad Heryawan. Dua cagub ini datang tanpa membawa pasangannya. Tatang Fahranul Hakim dan Deddy Mizwar. Sementara tiga pasang lainnya Dikdik Mulyana Arif Mansur-Cecep NS Toyib (Dikdik-Toyib), Dede Yusuf-Lex Laksamana, dan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Dua Pengamat Ekonomi Ihsanuddin Noorsy dan Ketua ISEI Jabar Kodrat Wibowo menjadi penelis saat uji publik yang disiarkan langsung salah satu televisi nasional. Tiap pasangan diberi kesempatan 90 detik memaparkan program ekonomi di Jabar lima tahun ke depan. Pasangan Cagub/Cawagub Jabar nomor urut tiga Dede Yusuf-Lex Laksamana dan pasangan nomor urut lima, Rike Dyah Pitaloka-Teten Masduki, tampil santai saat uji publik menyampaikan program bidang ekonomi. Sesi pertama, Dede-Lex tampil atraktif, dan Rieke-Tetan tiktak memberikan jawaban saat dua panelis menguji. Sedangkan Ahmad Heryawan harus memaparkan program itu sendirian. Sementara Yance memaparkan, persoalan ekonomi Jabar saat ini tidak meratanya di Jabar Utara dan Selatan. Soal itu, kata Yance diperlukan adanya subsidi bagi setiap desa Rp500 juta untuk menekan angka kemiskinan. \"Dengan dana itu, kita tumbuhkan UMKM di setiap desa,\" katanya. Cagub Dede Yusuf untuk meningkatkan ekonomi di Jabar salah satunya dengan infrastruktur perekonomian. \"Saya juga ajak pengusaha, UMKM bergerak membangun ekonomi di Jabar,\" katanya. Artis senior ini juga berjanji akan meningkatkan jumlah pengusaha di Jabar yang saat ini hanya 1,2 persen menjadi 2 persen dari total warga Jabar. Lex pun ikut berbicara saat ditanyai panelis. Sementara Ahmad Heryawan berpendapat pemerataan ekonomi pedesaan dan perkotaan harus dijamin dengan iklim investasinya yang dibarengi dengan penegakan hukum. \"Kita harus bangun iklim wirausaha yang baik, anak didik didorong untuk berwirausaha, UMKM dan ekonomi pedesaan juga harus dikembangkan, pada saat bersamaan juga pembangunan infrastruktur,\" katanya. Beda dengan pasangan nomor urut 5, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki. Keduanya kompak tampil bersama memaparkan program dan menjawab pertanyaan panelis. Menurut Rieke, tiga program yang diunggulkan yaitu industri manufaktur, industri pariwisata, dan industri pertanian. \"Bagaimana industri itu menyediakan lapangan kerja sekaligus meningkatkan kesejahteraan yang memadai,\" ujarnya. Semua kandidat tampak kerepotan menjawab pertanyaan panelis. Selain waktunya yang cukup pendek 1,5 menit, juga terlihat beberapa kandidat tidak mempersiapkan materi dengan baik. Sesi kedua, panelis diminta memilih huruf dari lima huruf yang disediakan. Setelah itu, pengusaha yang hadir akan melayangkan pertanyaan sesuai dengan tema huruf yang dipilih. Selanjutnya para panelis mengkritisi jawaban para kandidat. *UNIK Ada yang berbeda penampilan dari lima kandidat saat uji publik yang digelar Kadin Jabar di Hotel Grand Royal Panghegar Minggu (3/1) malam. Pasangan nomor urut satu independent Dikdik Mulyana Arif Mansur-Cecep NS Toyib (Dikdik-Toyib) tampak kompak memakai bendo. Mantan Kapolda Sumsel itu mengatakan, ekonomi di Jabar tak seiring dengan masalah mengentaskan kemiskinan, maka perlu konsistensi dan strategi agar terselesaikan. Di sesi kedua, Dikdik berbagi waktu agar Toyib terlibat menjawab pertanyaan tamu dan panelis. (mike/mld)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: