Alexa Tidak Sengaja Rekam dan Bocorkan Percakapan Keluarga ke Orang Lain
Sebuah keluarga asal Portland, Oregon telah mengalami kejadian saat asisten berbasis suara keluaran Amazon, Inc., Alexa, gagal memahami perintah. Amazon hari Kamis menjelaskan tentang “serangkaian kejadian … yang jarang terjadi” yang membuat Alexa mengirimkan rekaman suara keluarga tersebut ke daftar kenalan mereka secara acak. Episode ini menekankan bagaimana Alexa dapat salah menafsirkan percakapan sebagai perintah aktivasi atau perintah untuk melakukan sesuatu. Sebuah media berita lokal, KIRO 7, melaporkan seorang wanita yang memiliki peralatan besutan Amazon tersebut yang dipasang di penjuru rumahnya menerima telepon dua pekan lalu dari salah seorang karyawan suaminya, yang menyampaikan Alexa telah merekam pembicaraan keluarga tersebut mengenai lantai kayu dan mengirimkan kepadanya. “Saya merasa privasi saya dilanggar,” ujar wanita tersebut, yang hanya disebut namanya sebagai Danielle, dalam sebuah laporan. “Total pelanggaran privasi. Saya langsung berkata, “Saya tidak akan mengaktifkan perangkat itu lagi, karena saya tidak mempercayainya.” Alexa, yang dilengkapi dengan pengeras suara Echo dan peralatan lainnya, mulai merekam pembicaraan setelah mendengar namanya atau “kata perintah” lainnya dipilih oleh para penggunanya. Artinya ucapan yang mirip dengan Alexa, bahkan yang datang dari iklan televisi, dapat mengaktifkan alat itu. Itulah yang terjadi dalam insiden tersebut, ujar Amazon. “Percakapan yang muncul setelahnya ditafsirkan sebagai permintaan untuk ‘mengirim pesan,’ ujar perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. “Pada saat itu, Alexa mengucapkan dengan jelas ‘ke siapa?’ Pada saat itu juga, percakapan yang berada di latar belakang ditafsirkan sebagai nama yang ada di daftar kontak pelanggan.” Amazon menambahkan, “Kami tengah mengevaluasi semua opsi untuk membuat peluang terjadinya kembali kasus semacam ini lebih kecil.” Menjamin keamanan pelanggan Alexa merupakan sesuatu yang krusial bagi Amazon, yang berambisi menghadirkan Alexa di berbagai tempat – dengan kemampuannya untuk memudarkan cahaya lampu bagi para pelanggannya atau membantu memesankan barang di pengecer daring terbesar di dunia. Para peneliti di universitas baik di Berkeley maupun di Georgetown menemukan sebuah makalah di tahun 2016 bahwa pesan yang tidak dipahami bagi manusia dapat mengaktifkan asisten pribadi berbasis suara ini secara umum, yang meningkatkan kekhawatiran terjadinya eksploitasi oleh para peretas. Amazon tidak langsung berkomentar terkait masalah ini, namun perusahaan itu sebelumnya menyampaikan kepada New York Times bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk membuat perangkat itu aman. Jutaan pelanggan Amazon telah berbelanja dengan memanfaatkan teknologi Alexa. Para pelanggan membeli puluhan juta perangkat Alexa pada musim liburan yang lalu, ujar perusahaan tersebut. Sehingga membuat insiden yang dilaporkan hari Kamis lalu menjadi insiden yang langka. Namun masalah Alexa dalam mendengarkan perintah bukan kejadian yang langka. “Suara gaduh di latar belakang yang muncul dari televisi membuat perangkat itu mengira kita mengucapkan kata Alexa.” Analis dari Wedbush Security, Michael Pachter, berbagi pengalaman pribadinya. “Masalah itu muncul di banyak kesempatan.” [ww/voa]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: