Tukang Bakso Nyaris Tewas Dikeroyok Preman

Tukang Bakso Nyaris Tewas Dikeroyok Preman

CIREBON-Layaknya negeri tanpa hukum. Hanya karena tidak diberi bakso, preman di Blok Kongas,  Desa Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, berbuat anarkis. Akibatnya, tukang bakso bernama Bambang (27), terluka berupa sobek di kepala dan memar di bagian tubuh. Bambang dikeroyok oleh komplotan preman. Komplotan preman datang ke rumah Bambang yang berada di Blok Posong, Desa Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Dengan bertindak sesuka hati, para preman hendak menghabisi Bambang di rumahnya. Beruntung, mertua Bambang, Qosyati (37), menghalang-halanginya. Sehingga, Bambang yang sudah berlumuran darah berhasil menyelamatkan diri dan lari dari lokasi pengeroyokan. Qosyati kepada Radar Cirebon menceritakan, kejadian yang dialami oleh menantunya berawal pada hari Jumat (25/5) sekitar pukul 23.00. Saat itu Bambang hendak pulang jualan bakso dari Blok Kongas. Tiba-tiba, datang pria berinisial HD dalam kondisi mabuk. HD minta dibuatkan bakso. Karena sudah habis, Bambang menjawab apa adanya. Namun, HD yang dalam kondisi mabuk tidak terima. HD memukul kelopak mata Bambang. Karena merasa terancam, Bambang menangkisnya. Beruntung, banyak warga sekitar sehingga bisa dilerai. \"Sudah delapan tahun jualan bakso di situ. Baru sekarang kejadian seperti ini,\" ujar Bambang. Rupanya, permasalahan tersebut berbuntut panjang. HD langsung memanggil teman-temannya yang kemudian mendatangi rumah Bambang. Malam itu juga, sekitar pukul 00.30, dengan modus ingin damai, pelaku bertemu dengan korban di rumahnya. \"Saya curiga sebenarnya. Sebab, rombongan yang ke rumah kelihatan sedang marah. Tetapi,  karena mereka bilangnya mau, saya percaya,” tambahnya. Saat itu, Bambang dipanggil dan bersalaman. Tapi, Bambang malah ditarik, dipukuli, dan diinjak-injak bertubi-tubi. “Bahkan, sampai kepala  dipukul dengan botol,\" tutur Qosyati. Melihat menantunya dipukuli dan dianiaya secara sadis, Qosyati langsung pasang badan untuk melerai. Namun, dia tak berdaya karena komplotan preman terlalu banyak jumlahnya sehingga tetap menganiaya Bambang. Beruntung, Bambang yang dalam kondisi baju robek dengan penuh darah berhasil meloloskan diri karena neneknya juga ikut pasang badan. \"Untung saya bisa lari. Kalau tidak lari, bisa meninggal di situ karena tidak ada yang menolong. Mereka terlalu banyak. Tidak tahu pasti jumlahnya berapa. Sekitar 7 orang lebih,\" ujar Bambang. Setelah Bambang berhasil melarikan diri, komplotan preman bubar. Lalu, Qosyati langsung mendatangi kantor polisi terdekat untuk melakukan pengusutan lebih lanjut. Sedangkan Bambang, langsung dilarikan ke RSUD Arjawinangun untuk menjalani perawatan medis. Dari kejadian tersebut, Bambang mengalami luka sobek di bagian kepala dengan enam jahitan dan memar di badan. \"Saya berharap semua pelaku ditangkap dan dihukum. Jangan sampai terulang lagi. Intinya, kami meminta perlindungan kepada pihak berwajib karena masyarakat di sini tidak ada yang mau menolong bila ada kejadian seperti ini. Jadi, saya minta perlindungan dari kepolisian agar nanti, menantu saya selamat,\" ujar Qosyati. (cep) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: