Masjid Megah Mirip Nabawi Ini, Dibangun Suciati Sambil Berdagang, Jualan Apa?

Masjid Megah Mirip Nabawi Ini, Dibangun Suciati Sambil Berdagang, Jualan Apa?

YOGYAKARTA-Meski hanya berprofesi sebagai pengusaha daging ayam di Jalan Gito-Gati, Pendowoharjo, Sleman, siapa yang menyangka jika Suciati Saliman Riyanto Raharjo mampu mendirikan sebuah masjid megah yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Perjuangannya membangun masjid tentu tidaklah mudah. Terlebih, perempuan yang lahir pada 20 Mei 1952 tersebut sudah mengumpulkan uang sejak 1995 silam. Yang membuat takjub, tempat ibadah yang dibangunnya tersebut didesain mirip dengan Masjid Nabawi yang ada di Madinah. Impian Suciati membangun masjid tersebut tidak hanya setahun, dua tahun semata, namun ia kerap memimpikan mendirikan masjid sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keinginannya itu hanya dipendamnya ketika itu. Mimpi itu dipendamnya karena masih berkewajiban menyelesaikan sekolah. Sambil menempuh tugas belajarnya, Suciati juga membantu orang tuanya berjualan di Pasar Terban Kota Jogjakarta. \"Berangkat sekolah saya naik sepeda boncengi ibu saya ke pasar lebih dulu. Ganti pakaian di pasar, lalu baru masuk sekolah. Pulangnya pun demikian,\" kata Suciati, ditemui di masjidnya, Senin (28/5) kemarin. Ketika itu, ia pun disarankan oleh ibunya agar berdagang ayam, karena di pasar itu belum ada yang melakukannya. Ia diberi modal sebesar Rp 175. Uang tersebut lalu digunakannya membeli 5 ekor lalu kemudian dijualnya kembali. Perjalanan bisnisnya berjualan daging ayam ini pun terus berlanjut. Saat sudah menjadi besar, pada 1988 silam ia didatangi oleh salah satu manajer perusahaan franchise ayam goreng. Sempat ia menolaknya, namun akhirnya disanggupi dengan bermitra juga bersama salah satu pengusaha ayam di Magelang. Agar mendapatkan daging yang berkualitas tinggi. Semenjak itu, jualannya pun semakin berkembang. Pada 1995 silam, dari rezekinya berjualan tersebut, Suciati akhirnya berkesempatan untuk pergi umrah. Melihat kemegahan Masjid Nabawi, Suciati pun merasa jatuh cinta. \"Sejak itu saya menabung untuk bisa mendirikan masjid,\" katanya. Keuntungan jualan sedikit demi sedikit ia sisihkan untuk ditabung dalam bentuk emas. Akhirnya pada Agustus 2015, masjid yang diinginkannya dimulai pembangunannya. Masjid tersebut berdiri di atas lahan seluas 1.600 meter persegi. Desainnya dibuat mirip Masjid Nabawi, dengan menara induk 1 buah dan menara anak 4 buah. Kultur Jawa terlihat dari desain atap yang berbentuk Limas. Selain itu juga memiliki bedug yang dipesan dari pengrajin asal Cirebon, Jawa Barat dengan berukuran panjang 170 sentimeter dan diameter 130 sentimeter. Masjid yang dinamakan Masjid Suciati itu terdiri dari 3 lantai dengan 1 basement. Saat ditanya mengenai besaran uang yang dihabiskan untuk membangun masjid itu, Suciati hanya tersenyum. \"Tidak saya hitung, karena juga ada bantuan dari donatur,\" ucap pengusaha daging yang setiap harinya mampu menjual 100 ton daging itu. (dho/JPC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: