Komunitas Yahudi di Indonesia? Beginilah Riwayatnya

Komunitas Yahudi di Indonesia? Beginilah Riwayatnya

TONDANO-Penganut Yudaisme di Indonesia sudah ada sejak jaman Belanda, namun sampai saat ini hanya ada satu sinagoga di Indonesia yaitu di Sulawesi Utara. Di dalam Sinagoga Shaar Hashamayim di Tondano Barat Sulawesi Utara pada Sabtu siang pertengahan Desember lalu, tampak satu keluarga, sepasang suami istri dan seorang anaknya, tengah beribadah. Ibadah Sabat di Sinagoga kali ini hanya diikuti oleh empat orang; Rabbi Yaakov Baruch yang memimpin ibadah, dan Manuel Sadonda bersama istri dan seorang anaknya. Mereka duduk terpisah, karena tempat duduk perempuan dan laki-laki batasi dengan menggunakan sebuah \"sekat\" atau pembatas. Dalam beberapa doa yang dipanjatkan, Rabbi dan Manuel terlihat menggunakan Tallit, kain ibadah yang dipakai orang Yahudi. Usai ibadah, dilanjutkan dengan perjamuan yaitu minum anggur yang dilakukan di ruangan berbeda. Yahudi di Jerman dianjurkan tidak mengenakan kippah setelah terjadi serangan Kisah orang Arab yang menyelamatkan perempuan Yahudi dari Holocaust Nazi Yaakov mengatakan ibadah Yahudi lebih banyak dilakukan di rumah, sedangkan setiap hari Sabtu, ibadah dapat dilakukan di Sinagoga beratap merah yang didirikan sejak 13 tahun. \"Dalam ibadah hari Sabat, sangat dibutuhkan minyan yaitu kuorum dari 10 orang laki-laki dewasa. Tanpa minyan, tak semua doa bisa dipanjatkan. Ini seperti kewajiban. Minimal ada 10 laki-laki Yahudi dewasa, baru beberapa doa bisa dibaca secara sempurna,\" ujar Yaakov kepada wartawan di Manado. Sejak berdiri pada 2004 lalu, Sinagoga Shaar Hashamayim dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat yang mayoritas beragama Kristen. Sentimen anti Yahudi di berbagai daerah terjadi karena konflik Israel-Palestina, dan sempat meningkat di dalam beberapa bulan terakhir menyusul pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel oleh Amerika Serikat. Namun situasi tersebut, menurut Yaakov tidak berdampak pada kehidupan komunitas Yahudi di Sulut. \"Masyarakat Sulut apapun agamanya cukup dewasa dalam menyikapi setiap kejadian yang ada di sana, kita tahu ini bukan masalah agama tapi masalah konflik wilayah, jadi kita sudah serahkan semuanya kepada pemerintah kita untuk memberikan statement dan lain-lain menyangkut soal itu,\" jelas Yaakov. Meski begitu, Yaakov mengaku Sinagoga sempat mengalami gangguan seperti vandalisme seperti pencoretan pada dinding dan pencurian artefak. Puluhan kilometer dari Sinagoga Shaar Hashamayim, menorah setinggi 18 meter telah berdiri sejak 2009 lalu di atas bukit Manado, ibukota Provinsi Sulut, atas biaya pemerintah. Selain itu, pemerintah setempat juga merenovasi sinagoga. Di Sulawesi Utara, keturunan Yahudi Belanda leluasa mempraktekkan ajaran agama mereka secara terbuka sebelum kemerdekaan 1945. Namun setelah itu banyak yang berpindah agama menjadi Kristen atau Islam untuk keamanan mereka. Yaakov sebelumnya bernama Toar Palilingan juga baru mengetahui dirinya memiliki darah Yahudi dari nenek dari ibunya ketika masih SMA. Kakek buyutnya dari garis keturunan ibunya adalah Elias van Beugen yang merupakan imigran Yahudi Belanda. Dalam perjalanan ke Belanda dan Israel, Yaakov mengetahui dirinya keturunan van Beugen yang merupakan penganut Yahudi Ortodoks. Yahudi menganut matrilineal yang mengakui garis keturunan ibu. Namun, sejak lama keluarga ibunya telah berpindah dari agama Yahudi. Yaakov kemudian mempelajari agama Yahudi di Singapura, dan bekal itu yang membuat dirinya yakin untuk memimpin peribadatan di sinagoga di Sulut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: