Yang Unik dari Piala Dunia 2018, Bukan David Lawan Goliath tapi Ini
MOSKOW – Pernah dengar kisah klasik antara David versus Goliath? David yang mungil dan Goliath yang bertubuh besar bak raksasa. Siapa pemenangnya? Si mungil David pemenangnya. Nah di Piala Dunia 2018 pun ada sosok yang bisa merepresentasikan pertempuran David versus Goliath. Tak perlu membahas kekuatan timnya dulu. Lihatlah postur ke-736 pemain yang tercatat dalam skuad resmi untuk Piala Dunia pertengahan bulan ini. Setelah ke-32 negara kontestannya menyerahkan 23 nama final paling lambat Selasa dini hari kemarin WIB (5/6), FIFA pun punya statistik unik dari postur tubuhnya. Xherdan Shaqiri pun tertantang untuk jadi David si pemenang di Rusia nanti. Winger timnas Swiss itu termasuk dalam pemain dengan postur terpendek di Piala Dunia. Tinggi badan Shaqiri cuma 165 sentimeter. Termasuk paling pendek untuk ukuran pemain-pemain dari benua Eropa. Faktanya, yang menemani Shaqiri sebagai pemain terpendek datang dari luar Eropa. Dua pemain mungil lainnya, attacking midfielder-nya Panama, Alberto Quintero dan winger kiri Arab Saudi Yahya Al-Sehri. \'\'(Lionel) Messi inspirasi saya,\'\' klaim winger yang sedang galau di saat klubnya Stoke City degradasi dari Premier League itu, kepada Schweizer Illustrieter. Tak hanya lantaran julukan Shaqiri sebagai Messi-nya Alpen yang melekat padanya. Dia pun juga punya postur yang tak beda jauh dari La Pulga. Messi tinggi badannya 170 sentimeter. Dia sudah membayangkan dengan tubuh mungilnya dia harus menembus defense Brasil dengan bek-bek jangkungnya. Sebut saja Thiago Silva (183 sentimeter), atau Miranda (186 sentimeter). \'\'Saya akan menangis kalau sampai tak mampu menembusnya, dan mereka (Brasil) dapat mengalahkan Swiss. Seperti saat mereka (Brasil) dikalahkan Prancis (final Piala Dunia 1998) di saat Ronaldo (Luis) cedera,\'\' tutur Shaqiri. Perlu diketahui, Shaqiri adalah fans berat Canarinho, julukan timnas Brasil. Kalau Shaqiri seperti representasi David, maka Goliath-nya datang dari Eropa Timur. Di Piala Dunia ini, Lovre Kalinic jadi pemain “raksasa”. Kalinic kiper kedua timnas Kroasia, yang jadi pelapis Danijel Subasic. Tinggi kiper 28 tahun ini mencapai 201 sentimeter! Namun jangan tengok tingginya yang 15 sentimeter lebih tinggi dari Suba, panggilan Subasic. Kalinic juga bisa bersaing dengan Subasic. Apalagi, musim ini dia saat bersama klubnya, Gent, juga mencatat prestasi cemerlang. Di liga domestik Belgia, juniornya Subasic ketika main di Hajduk Split itu meraih Clean Sheet Award. Dia membukukan 15 clean sheet dari 38 kali dia main untuk Gent. \'\'Musim yang membuat saya lebih konfiden lagi,\'\' sebut Kalinic, kepada HNS. Dia dalam caps ke-10-nya mampu clean sheet saat menang 1-0 atas Meksiko pada laga uji coba, 28 Maret. Tapi, Kalinic belum semenakutkan seperti Roman Torres, bek Panama. Dia raksasa sebenarnya, bertinggi badan 190 sentimeter, dia berat badannya 99 kilogram. Menakutkan bukan? Nah lupakan soal perbedaan postur. Perbedaan usia justru membuat pemain bisa menjadi lebih dihormati. Itu seperti yang terjadi pada kiper timnas Mesir, Essam El-Hadary. Umurnya di Piala Dunia ini sudah mencapai 45 tahun lebih 4 bulan. Jauh dari Rafael Marquez (Meksiko) 39 tahun 3 bulan dan Sergey Ignashevic (Rusia) 38 tahun 10 bulan. \'\'Dia (El-Hadary) yang mampu menginspirasi saya untuk bermimpi lebih lama dan lama lagi bermain di timnas,\'\' sebut penjaga gawang Belgia, Simon Mignolet, dikutip Kingfut. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: