Antisipasi Gagal Panen, Petani Patungan Beli Pompa Air

Antisipasi Gagal Panen, Petani Patungan Beli Pompa Air

MAJALENGKA - Petani di Desa Pancaksuji Kecamatan Sumberjaya mengeluh. Mereka kesulitan mendapatkan pasokan air untuk tanaman padi. Namun, kondisi itu tidak membuat para petani putus asa. Mereka berinisiatif secara swadaya melakukan pengadaan pompa air agar tanaman padi tetap tumbuh dengan menghasilkan panen secara maksimal. Salah seorang petani setempat, Ade (38) menuturkan, hujan yang tidak turun membuat para petani setempat was-was karena khawatir gagal panen. Namun beruntung di aliran Sungai Cikamangi yang berada di wilayah setempat masih dapat dimanfaatkan karena airnya cukup. Hanya saja tidak bisa masuk ke areal persawahan karena debit airnya kecil. Maka, solusinya hanya mengadakan pompa air untuk menyedot air dari aliran sungai itu agar bisa masuk ke area pesawahan petani. “Untuk pengadaan satu unit pompa air diesel diperlukan biaya Rp14 juta lengkap dengan pipa paralon serta peralatan yang dibutuhkan. Dan dengan tambahan biaya bahan bakarnya,\" tuturnya. Cara itu, menurutnya, untuk menyelamatkan tanaman padi. Para petani sepakat untuk melakukan swadaya pengadaan pompa air. Dengan cara membentuk panitia pelaksana, sekarang di desanya ada pompa air untuk mengatasi kekeringan ini. Disebutkan Ade, selama 21 jam petani memerlukan 20 liter solar. Untuk itu, Ade membeli solar di SPBU dengan biaya patungan antar petani. Meski mata air setempat kini sudah kering-kerontang, dengan jerih payah, petani di desa tersebut bisa lebih gigih menyelamatkan tanaman padinya dari musibah gagal panen alias puso dengan menyedot air dari sungai. Senada dikatakan petani lainnya, Adi Kusumah (52). Tokoh masyarakat setempat ini menambahkan, kegigihan para petani perlu diapresiasi karena dengan kemandiriannya mampu secara swadaya melakukan pengadaan pompa air dengan ukuran cukup besar. “Pengadaan pompa air ini murni hasil swadaya masyarakat khususnya para petani. Semoga kekompakan dan kerukunan para petani di desa ini terus dipertahankan. Dan padi yang di tanamnya mendapat hasil panen secara maksimal,\" ujarnya. Sebelumnya, para petani Desa Pancaksuji menggunakan pompa air masing-masing yang ukurannya kecil. Saking banyaknya petani memompa secara bersamaan terkadang ditanggul sungai dipenuhi pompa air berjejer dengan pipa selang menjalar tidak beraturan. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: