Siap-siap! PPDB Sudah di Depan Mata
CIREBON-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat TK/SD/SMP sudah di depan mata. Dinas Pendidikan Kota Cirebon mematangkan persiapan operator sekolah dan juga panitia seleksi untuk jalur prestasi. Ketua Pelaksana PPDB, Moh Uu Suhaemi mengatakan, ada dua sitem pendaftaran yang digunakan. Jenjang TK/SD manual. Sedangkan tingkat SMP menerapkan sistem online. “Insya Allah sudah siap. Kita akan cek ulang situs PPDB online, supaya nanti benar-benar siap,” ujar Uu, kepada Radar Cirebon. Rencananya, Jumat (22/6) disdik akan melakukan sosialisasi kepada operator sekolah. Sekaligus ekspose dari Tim Teknis PPDB Online yang bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia. Uu menambahkan, bila situs PPDB Online dengan regulasi yang baru sudah siap, tim teknis tinggal mematangkan persiapan terkait dengan panitia seleksi di jalur prestasi. Dengan adanya regulasi Perwali 16/2018, ada komposisi kuota yang berubah. Perubahan yang paling siginifikan adalah dengan adanya penghapusan rayonisasi atau penetapan wilayah. Hal ini yang kemudian tidak diterapkan tahun ini. Di mana tahun ini menerapkan zonasi jarak terdekat yang ditentukan melalui Google Maps. Sehingga hal ini yang perlu disesuaikan dengan sistem. Dibanding tahun kemarin, PPDB kali ini ada perbedaan signifikan. Zonasi tidak lagi berdasarkan rayon. Calon siswa mendaptkan prioritas penerimaan bila tempat tinggalnya ada di radius terdekat dengan sekolah. Untuk siswa yang ingin masuk ke sekolah tertentu, juga dibukakan peluang dengan kuota 15 persen berdasarkan hasil perolehan SHUSBN. Artinya nilai yang tinggi bisa masuk melalui jalur kompetitif. Sedangkan untuk jalur prestasi, disediakan kuota 15 persen. Dengan adanya aturan itu, Uu berharap bisa mengakomodir anak-anak yang berada di sekitar sekolah yang jaraknya dekat. Sementara untuk disdik, masih ada tahapan persiapan lainnya yakni memantapkan panitia seleksi. Hal ini karena pansel jalur prestasi ada di bidang akademis dan nonakademis yang nantinya diverifikasi baik oleh disdik maupun lembaga terkait. \"Kita matangkan panitia seleksinya,\" tukasnya. Panitia seleksi untuk bidang prestasi olahraga akan dipercayakan kepada tim dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sedangkan untuk seleksi non olahraga langsung diseleksi oleh disdik. Jalur prestasi sendiri dibagi dua ada yang dalam zonasi sebesar 15 persen, dan jalur prestasi di luar zonasi sebesar 5 persen. Ada lima bidang prestasi yang diakomodir yakni, olahraga dengan kuota 30 persen, prestasi di bidang sains dengan kuota 30 persen, prestasi keagamaan 15 persen, prestasi seni dan estetika 15 persen, serta prestasi bidang pramuka 10 persen. Sedangkan untuk jalur guru, Dinas Pendidikan bakal bekerjasama dengan dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang akan melakukan seleksi. \"Jalur guru itu kan yang menentukan PGRI, tapi nanti mendaftarkan dulu dan koordinasi ke dinas pendidikan,\" jelasnya. Di tempat terpisah, sistem PPDB yang baru dinilai jadi tantangan bari dinas pendidikan dan pihak-pihak yang terlibat. Anggota Komisi III DPRD, H Sumardi menilai, persoalan paling berat adalah komitmen dari disdik dan para kepala SMPN dalam menjaga kuota atau daya tampung siswa yang sudah ditetapkan dalam Perwali 16/2018. \"Lewat sistem online kuota bisa diawasi. Tapi kalau dibuka offline nah itu yang jadi masalah. Tahun lalu juga masalahnya di situ,” tuturnya. Sumardi mengklaim, dia bersama rekannya di DPRD sudah tak menerima titip menitip siswa. Ia juga berharap orang tua tak memaksakan anaknya masuk ke sekolah tertentu. Apalagi bila tidak sesuai zonasi, kemudian tak mampu bersaing di jalur prestasi maupun seleksi berdasar SHUSBN. Diakui, memang tidak bisa semua warga Kota Cirebon terakomodir di SMPN. Meski secara aturan sudah dibuat sedemikian rupa agar ada keberpihakan kepada siswa Kota Cirebon, terutama mereka yang tinggal dalam radius terdekat dari sekolah. “Sistemnya saya kira sudah baik. Tinggal gimana ini kita menjalaninya,” tukas politisi PAN ini. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: