Insiden Nduga, Penembakan Pesawat Pengangkut Brimob Tidak Mungkin Gagalkan Pilkada Papua

Insiden Nduga, Penembakan  Pesawat Pengangkut Brimob Tidak Mungkin Gagalkan Pilkada Papua

Penjabat Gubernur Papua menegaskan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Papua tidak akan terganggu insiden penembakan pesawat Trigana Air yang terjadi di Kenyam, Kabupaten Nduga, kemarin. \"Jangan terpengaruh dan jadikan penembakan itu sebagai dasar untuk mengatakan Pilkada gagal,\" ungkap penjabat Gubernur Papua, Soedarmo, kepada wartawan. Soedarmo mengatakan Provinsi Papua sangat luas, terdiri dari 28 Kabupaten dan 1 Kota, sehingga tak mudah untuk dipengaruhi kejadian penembakan pesawat yang membawa 15 anggota Brimob Polri itu. Untuk di Nduga, kemungkinan terburuk yang terjadi adalah penundaan Pilkada selama beberapa hari. \"Saya juga sudah koordinasi dengan Pangdam dan Kapolda yang saat ini sedang lakukan pengecekan di sana, dan pengamanan sudah ditambah di Nduga. Kita harapkan Pilkada di sana tetap jalan. Saya yakin aparat keamanan sudah punya kebijakan sendiri,\" jelasnya. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri ini menekankan, tindakan tegas oleh aparat keamanan akan berlaku pada siapapun yang sengaja mengganggu jalannya Pilkada. Dari keterangan Polda Papua diketahui penembakan terhadap pesawat Trigana Air Twin Otter PK YRU yang dipiloti Abdillah Kamil terjadi pukul 9.50 WIT, di Bandara Kenyam, Senin (25/6). Pesawat Trigana ditembak 10 kali dalam posisi mendarat dan membawa logistik Pemilu serta 15 Anggota Brimob. TNI menyebut pelakunya adalah Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Akibat penembakan, pilot tertembak di punggung kanan dan masih dalam perawatan intensif. Saat para pelaku melarikan diri, mereka membunuh tiga orang warga sipil dan membacok seorang anak kecil berusia 6 tahun bernama Arjua Kola. Tiga orang yang tewas adalah Hendrik Sattu Kola (38) dan istrinya Margartha Pali (28) serta Zainal Abidin (20). Ketiganya adalah pedagang kebutuhan pokok di Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, membenarkan peristiwa itu. Aparat gabungan sedang melakukan penyisiran guna menangkap para pelaku penembakan. [ald]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: