BPBD Kuningan: Waspada Kekeringan dan Kebakaran Hutan
KUNINGAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan bencana kebakaran hutan dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau tahun ini. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin melalui Petugas Pelaksana Kedaruratan Logistik BPBD Yayat Sudrajat mengungkapkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, menyebutkan bulan Juni ini sudah mulai memasuki musim kemarau. Sekalipun beberapa waktu lalu sempat terjadi hujan, kata dia, hal tersebut merupakan salah satu dampak dari badai Siklon yang terjadi di Filipina. \"Sebenarnya musim kemarau sudah terjadi sejak awal Juni, dan diprediksi tahun ini hanya berlangsung hingga bulan Agustus mendatang. Meski kemarau tidak terlalu lama, namun diprediksi suhu udaranya akan lebih panas sehingga masyarakat diimbau selalu waspada terhadap dampak yang mungkin terjadi, seperti kekeringan lahan, kebakaran hutan bahkan kebakaran rumah,\" ujar Yayat kepada Radar Cirebon. Dijelaskan Yayat, berdasarkan hasil pemetaan BPBD terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Kuningan yang tergolong daerah rawan kebakaran hutan di antaranya di sekitar kawasan Gunung Ciremai yang masuk Kecamatan Pasawahan, Mandirancan dan Cilimus. Sedangkan untuk rawan kekeringan lahan, meliputi wilayah Timur Kuningan seperti Kecamatan Cimahi, Cibeurum, Karangkancana, Cibingbin dan Cidahu serta sebagian Ciawigebang. \"Namun, menghadapi musim kemarau ini patut menjadi kewaspadaan semua pihak untuk menjaga lingkungan dari kemungkinan kebakaran baik lahan maupun rumah. Contohnya, bagi yang punya lahan perkebunan jati agar tidak membakar dedaunan kering, atau jika membakar sampah pastikan sisanya benar-benar padam,\" ucap Yayat. Yayat berharap, musim kemarau tahun ini yang terbilang singkat tidak berdampak pada kekeringan parah. Terutama pada lahan hutan hijau, semoga tidak sampai mengeringkan ilalang yang tumbuh di sekitar pepohonan yang biasanya akan sangat mudah terbakar apabila kemarau panjang terjadi. \"Meski faktor human error adalah salah satu faktor penyebab terbesar musibah kebakaran hutan, namun kondisi lingkungan yang kering juga sangat berpengaruh. Mudah-mudahan saja, kemarau yang hanya tiga bulan ini tidak sampai menyebabkan kekeringan parah,\" harap Yayat. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: