Nadran, Nelayan Karangsong Larungkan Kepala Kerbau

Nadran, Nelayan Karangsong Larungkan Kepala Kerbau

INDRAMAYU - Pesta laut Nadran nelayan Karangsong Kecamatan/Kabupaten Indramayu mencapai puncaknya, Rabu (4/7). Kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan nelayan bersama Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra Indramayu ini tetap mengakat kearifan budaya lokal termasuk seni dan budayanya. Ribuan warga sekitar mengikuti acara larung (Maron) yakni melepas kepala kerbau dengan miniatur kapal ke tengah laut. Kepala kerbau yang digunakan, dengan alasan kerbau itu merupakan binatang yang paling kuat, tahan panas, tahan cuaca dingin. Selain itu kerbau tenaganya besar, biasa dipakai membajak sawah dan sebagainya. “Kenapa nggak pakai sapi? Ya karena kerbau ini adalah simbol kita yang kuat seperti halnya nelayan yang tahan hujan maupun badai di tengah laut,” terang Rusmadi, Ketua Panitia Acara Nadran Nelayan Karangsong 2018. Rusmadi menambahkan, Pesta Laut Nadran ini adalah warisan dari zaman dahulu sampai sekarang yang terus dilestarikan nelayan. Dikatakan, dalam rangkaian kegiatannya tetap diisi dengan berbagai acara yang mengangkat seni budaya lama, dan termasuk kegiatan keagamaan. “Kepala kerbau yang di buang ke laut tersebut, ditenggelamkan kira-kira di kedalaman kurang lebih antara 30 sampai dengan 60 meter,” kata Rusmadi. Rusmadi kembali menegaskan kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan syukur, bahwa ikan tetap banyak berlimpah di laut. Sehingga dapat mengangkat perekonomian para nelayan. Adapun kerbau yang dilarung  melalui miniatur kapal, jelas Rasmadi, harus mulus dan tidak ada cacat, serta sudah cukup umur. “Karena kalau bahasa nelayan yang kita kasih makan itu adalah makhluk yang tidak bisa kita lihat dengan kasat mata, jadi kerbaunya harus benar benar mulus. Tentunya dengan tetap memohon kepada Allah SWT agar ke depan kita masih diberikan rizki yang kita hasilkan dari laut ini,” ujarnya, Sementara Ketua KPL Mina Sumitra, Darto menambahkan, kegiatan pesta laut tersebut sebagai bentuk ungkapan syukur nelayan kepada Allah SWT, atas segala limpahan rizki dan berkah yang didapatkan nelayan di laut. Selain rangkaian acara seni dan budaya, acara nadran di tahun ini akan ditutup dengan acara keagamaan dengan titel Nelayan Bersalawat pada 9 Juli 2018 di KPL Mina Sumitra bersama Habib Syech Abdul Qodir Assegaf. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: