Bahan Baku Langka, Harga Bata Merah Naik

Bahan Baku Langka, Harga Bata Merah Naik

MAJALENGKA-Seiring dengan banyaknya pembangunan fisik baik yang dikerjakan pemerintahmaupun swasta, berpengaruh terhadap penjualan bata merah. Apalagi material ini rata-rata dibutuhkan di setiap pembangunan. Seperti pembangunan gedung, drainase ataupun pembagunan fisik lainnya. Akibat permintaan meningkat, harga jual pun mengalami kenaikan. Seperti terlihat di sentra lokasi pembuatan bata merah di Desa Kedungkencana, Kecamatan Ligung. Stok bata merah yang biasanya tersedia banyak alias menumpuk, sekarang terlihat kosong. Hal ini menunjukan bahwa permintaan bata merah setiap harinya semakin meningkat. Banyaknya pesanan bata merah ini dimanfaatkan para bandar untuk menaikan harga jual. Sebelumnya harga bata merah dijual Rp550/bata merah posisi di tempat, sekarang naik menjadi Rp600. Kenaikan ini, kata para bandar dikarenakan beberapa paktor. Diantaranya sulitnya pengadaan bahan baku seperti tanah dan dedak kasar. \"Kenaikan harga jual ini untuk mengimbangi ongkos pembuatan dan pengadaan bahan baku yang semakin sulit didapat,\" ujar Rumadi seorang bandar bata merah. Dijelaskannya, saat ini musim panen mulai tiba, sehingga untuk mencari tanaga kerja sangat sulit. Kalaupun ada upah tenaga kerja menjadi mahal. Tenaga kerja laki-laki untuk mencetak bata merah perharinya biasa dibayar Rp75 ribu. Sekarang memasuki musim panen tenaga kerja laki-laki dibayar Rp100 ribu, sedangkan tenaga kerja wanita yang biasa dibayar Rp60 ribu sekarang naik menjadi Rp80 ribu perharinya. \"Jadi kenaikan harga jual bata merah bukan aji mumpung, namun disesuaikan dengan pengeluaran yang ada di saat memproduksi bata merah,\" tutur dia. Di tempat yang sama, Kades Kedungkencana Apandi membenarkan masyarakat desanya banyak yang memproduksi bata merah. Ini karena didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, sehingga banyak dari mereka yang menggantungkan usahanya pada produksi bata merah. \"Kami sangat bersyukur, masyarakat di sini mencari nafkahnya di rumah sendiri, tidak mengantungkan kehidupannya di kota besar. Sehingga mereka selalu berkumpul dengan keluarga, tidak harus terpisah jauh dalam hal mencari nafkah,\"  paparnya. Terpisah, Amin selaku pembeli bata merah tidak mempersoalkan kenaikan harga jual. Yang penting stok bata merah ada dan kualitasnya baik. \"Bagi saya tidak masalah atas kenaikan harga, yang penting barangnya ada juga kualitasnya baik,\" ujarnya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: