Saat Orang Jawa Takut Datangnya Gerhana
Kedaulatan Rakyat edisi 3 Juni 1983 menurunkan tulisan seorang penarik becak asal Demak yang sehari-hari mengais nasib di Semarang ini percaya, gerhana terjadi lantaran ulah Batara Kala, dan menjadi ancaman bagi semesta termasuk umat manusia. Bumi gelap-gulita karena raksasa menakutkan itu menelan matahari atau bulan. Begitu keyakinan Sumarsono. \"Saya akan pulang menyelamatkan tanaman, sebab bila tidak, berarti sumber sandang, pangan bagi istri dan anak akan habis,\" ucapnya. Apa yang ditakutkan Sumarsono datang beberapa hari berselang. Keanehan terjadi pada 11 Juni 1983. Menjelang tengah hari, pada siang bolong, tepatnya jam 11.29 WIB, mentari yang semula bersinar terik tiba-tiba lenyap. Seisi langit pun gelap, hitam, pekat. Sumarsono cemas. Namun, ia harus turut membantu warga sekampungnya mengusir Batara Kala agar mentari bersinar lagi. Caranya, mereka beramai-ramai membuat keributan dengan memukul lesung, kentongan, peralatan dapur, dan sejenisnya, supaya raksasa jahat itu memuntahkan matahari yang telah ditelannya. Sekitar 5 menit kemudian, sang surya perlahan-lahan muncul. Langit pun terang-benderang seperti sedia-kala. Sumarsono dan orang-orang desa lainnya merasa lega, berucap syukur karena upaya Batara Kala kali ini bisa digagalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: