Takluk dari Perseru, Persebaya Telan Kekalahan 3 Kali Beruntun

Takluk dari Perseru, Persebaya Telan Kekalahan 3 Kali Beruntun

Entah apa yang ada di dalam benak pelatih Persebaya Surabaya, Angel Alfredo Vera saat ini. Desakan agar dia segera mundur kian menyeruak. Sebab, Green Force - julukan Persebaya, tak kunjung bangkit.
Jangankan bangkit, Persebaya malah kian terpuruk usai dikandaskan Perseru Serui 1-3 di Stadion Marora, Serui, Selasa (31/7). Itu menjadi kekalahan ketiga secara beruntun. Sebelumnya, Persebaya kalah 0-1 dari PSIS Semarang (22/7). Kemudian dihempaskan 3-4 oleh Persib Bandung (26/7) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Hat-trick kekalahan membuat Persebaya hanya ada satu strip di atas zona merah. Mereka ada di posisi 15 dengan koleksi 22 poin dari 18 laga. Posisi itu membuat tekanan di Stadion Gelora Bung Tomo kala Persebaya menjamu Persela Lamongan pada Minggu (5/8) nanti kian besar. Tuntutan agar Alfredo Vera dipecat bakal kian nyaring terdengar.
\"Persebaya
Angel Alfredo Vera harus mendapati kenyataan tim asuhannya kalah 1-3 di markas Perseru, Selasa (31/7) (Galih Cokro/Jawa Pos)
Alfredo Vera sadar betul tekanan bakal kian menakutkan. \"Mau tidak mau, kami harus menang (lawan Persela),\" kata pelatih berusia 45 tahun itu. Tuntutan Bonek agar Persebaya segera menang juga dinilai wajar. \"Semua pasti ingin menang. Tapi kondisi pemain kami lawan Perseru memang tidak ideal,\" jelas Alfredo Vera.
Meski dalam tekanan superberat, Alfredo Vera tetap tenang. \"Saya masih yakin bisa mengatasi situasi ini. Yang paling penting, kami harus menang lawan Persela,\" tambah pria kelahiran 18 Agustus 1972 itu. \"Apalagi pemain yang cedera dan akumulasi sudah bisa turun nanti,\" imbuhnya.
Itu artinya, pemain yang absen dalam laga kontra Perseru sudah siap tampil. Termasuk top skorer klub, David da Silva yang cedera. Sejatinya, Persebaya tak tampil buruk dalam laga kontra Perseru. Jual beli serangan terjadi di babak pertama. Namun, tak ada gol tercipta.
Sial bagi Persebaya, satu menit babak kedua berjalan, Perseru mendapat hadiah penalti. Rachmat Irianto dianggap melakukan handball. Eksekusi Osmar Dos Santos pada menit 47 melesat mulus ke gawang Alfonsius Kelvan. Nah, hukuman penalti di awal babak kedua dinilai sebagai biang kerok kekalahan.
\"Babak pertama kami sudah main bagus. Tapi, hukuman penalti yang diberikan bikin konsentrasi kami menurun,\" kata gelandang Misbakus Solikin. Alfredo Vera juga cukup menyayangkan adanya penalti pada awal babak kedua. \"Saya tidak tahu apakah Rian handball atau tidak. Tapi saat saya tanya (Rian), dia bilang bola tak kena tangan,\" katanya.
Benar saja, usai penalti, Persebaya langsung oleng. Sembilan menit berselang, Silvio Escobar menggandakan keunggulan tuan rumah usai mengelabui Rachmat Irianto. Green Force sempat memiliki asa menyamakan kedudukan usai Rendi Irwan mencetak gol pada menit 84. Tapi, gol Delvin Rumbino pada menit 90+3 membunuh asa Persebaya. \"Kami sudah bekerja keras,\" kata Misbakus.
Di sisi lain, kemenangan ini cukup spesial bagi tuan rumah. Sebab, ini menjadi kemenangan perdana usai meraih hasil minor di empat laga terakhir. \"Kami sempat terbebani pada awal laga. Tapi, akhirnya kami bisa bermain dengan cair di babak kedua. Ini hasil gemilang karena kami bermain sabar,\" kata pelatih Perseru, I Putu Gede.
(gus/jpk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: