Kasus Pasutri Turunan Keraton Tewas, Kasat Reskrim: Kami Menduga Elang Pelaku

Kasus Pasutri Turunan Keraton Tewas, Kasat Reskrim: Kami Menduga Elang Pelaku

CIREBON - Penyidik Satreskrim Polres Cirebon Kota terus mendalami kasus tewasnya pasutri Elang Johar (68) dan Ratu Suerni (65). Polisi sudah mendapatkan hasil outopsi  dari RS Bhayangkara Losarang. Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Rynaldi Nurwan mengatakan, dari hasil outopsi, terdapat dua luka irisan sayatan di pergelangan tangan kiri Elangh. Pertama, luka tersebut mengenai pembuluh darah hingga terputus. Luka kedua tidak mengenai pembuluh darah. “Elang Johar sebab kematiannya karena luka sayatan tangan kiri yang memutuskan pembuluh darah hingga terjadi pendarahan hebat. Kita juga menemukan iris telunjuk tangan kanan yang berukuran 1 cm pada pemeriksaan dalam. Dijumpai juga tanda-tanda pendarahan hebat sehingga organ dalam tampak pucat,\" papar Rynaldi, Rabu (1/8). (Baca: Pasutri Keturunan Keraton Ditemukan Tewas Dalam Rumah) Sementara korban Ratu Suerni, mengalami luka bacok di kepala bagian belakang dasar hingga ke jaringan otak dan luka bacok di leher sisi belakang dasar hingga menyentuh ke tulang belakang daerah tengkuk. “Kalau korban Ratu, disebabkan karena kekerasan dari benda tajam berupa bacokan di kepala hingga terjadi kerusakan pada jaringan otak,\" ujarnya. Masih dari hasil outopsi itu, pihak Polres Cirebon Kota juga melakukan pengecekan ulang di lokasi kejadian untuk mencari silet yang diduga digunakan oleh Elang Johar. Silet itu diduga disayatkan ke pergelangan tangan kiri hingga mengenai urat nadi. \"Kami menduga Ratu Suerni meninggal lebih dulu. Dari hasil outopsi ini, kita menduga Elang sebagai pelaku. Dia melukai istrinya, lalu kembali ke kamar membersihkan golok dengan kain. Kemudian menyimpannya di bawah kasur, lalu melukai dirinya sendiri dengan menyayatkan silet ke pergelangan tangan kiri hingga mengenai urat nadi,\" paparnya. Masih kata Rynaldi, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi yang merupakan tetangga, dan kerabat. Dari keterangan beberapa saksi itu, diketahui Elang sudah lama mengidap penyakit dalam yang sering membuatnya depresi. Beberapa waktu lalu sempat diajak berobat ke Bandung menggunakan mobil. Dalam perjalanan itu, depresi Elang sempat kambuh. Dia merebut kendali mobil hingga kendaraan sempat oleng dan hampir kecelakaan. \"Dari beberapa keterangan saksi, Elang Johar sempat depresi berat dan sewaktu-waktu sering kumat. Saat berobat ke Bandung menggunakan mobil, dia juga pernah kumat hingga merebut kemudi sopir sehingga kendaraan nyaris kecelakaan,\" pungkas Rynaldi. Seperti diberitakan, Elang dan Ratu ditemukan tewas di dalam rumah mereka di RT 03 RW 03 Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Selasa (31/7). Jenazah Elang tergeletak di kamar belakang, sementara Ratu berada di ruang tengah. Jenazah Elang dan Ratu diketahui kali pertama oleh anak mereka, Nani Rahayu (45). Sekitar pukul 08.00, Nani ke rumah orang tuanya dan melihat hal yang tidak biasa. Pintu rumah tertutup rapat. Padahal hari sudah siang. Bersama suaminya, Dede Kuswara, Nani memutuskan untuk masuk. Karena pintu depan terkunci rapat, mereka akhirnya masuk melalui pintu belakang. Di situ, keduanya histeris. Elang dan Ratu sudah tergeletak bersimbah darah. (cep/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: